Mohon tunggu...
Sheril Ariya Amanda
Sheril Ariya Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menuliskan artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kecanduan Gadget bagi Pelajar

17 Juni 2023   16:08 Diperbarui: 17 Juni 2023   16:30 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DAMPAK KECANDUAN MENGGUNAKAN GADGET BAGI PELAJAR

          Teknologi gadget dimulai pada awal tahun 1970-an ketika perusahaan elektronik terkemuka mulai membuat kalkulator portabel, walkman, dan produk-produk lain yang bisa dibawa kemana-mana. Namun, perkembangan gadget sebagai alat elektronik pribadi yang serba guna dimulai pada tahun 1990-an dengan munculnya telepon genggam dan laptop. Munculnya berbagai gadget yang kini semakin berkembang dari tahun ke tahun menyebabkan masyarakat semakin menggila pada benda ini. Berawal dari surat dan telepon kabel, kini telah berkembang menjadi handphone/smartphone, laptop, tablet, ipad, android dan lain sebagainya atau yang lebih dikenal dengan gadget.

      Peningkatan penggunaan gadget di seluruh dunia terjadi pada tahun 2007, ketika Apple memperkenalkan iPhone. Sejak saat itu, penggunaan gadget menjadi semakin populer dan bahkan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Indonesia dan secara global. Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan internet terbesar di dunia.

       Gadget memiliki berbagai fitur dan aplikasi yang menarik, interaktif, dan fleksibel

 sehingga menambah daya tarik, terlebih saat masa pandemi Covid-19 yang dimana aktivitas kegiatan belajar mengajar  dilakukan secara daring/online. Sekarang ini penggunaan gadget tidak hanya dari kalangan orang dewasa, akan tetapi banyak anak usia Sekolah Dasar, anak SMP, SMA/SMK, maupun anak remaja yang sudah menggunakan gadget untuk mempermudah aktivitas yang mereka lakukan setiap hari. Ada beberapa dampak positif dan juga ada dampak negatif yang ditimbulkan oleh gadget bagi pelajar.

         Selain itu gadget dapat digunakan sebagai alat komunikasi kepada orang lain. Gadget

juga bermanfaat untuk mencari informasi, menambah wawasan, sebagai media hiburan, merangsang motorik dan kreativitas, memperluas jaringan sosial, meningkatkan produktivitas, dan masih banyak lagi hal yang bermanfaat dari sebuah gadget. Kini kehidupan sosial pelajar terpengaruh oleh gadget. Penggunaan gadget membantu menambah daya kreativitasnya jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, kebanyakan pelajar yang menggunakan gadgetnya lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan meskipun sebagian besar dari kalangan pelajar yang memanfaatkan gadget untuk komunikasi, dan mengerjakan tugas sekolah.

           Di lihat dari sisi lain banyak dampak penggunaan gadget terhadap perubahan pola hidup dan prestasi menurun, masalah kesehatan yang menurun akibat menggunakan gadget secara berlebihan, seperti
1.Mengganggu pola tidur karena terlalu sering menggunakan gadget bisa membuat pelajar keasyikan bermain gadget dan mengandalkan gadget sehingga dapat mengganggu pola tidur dan kehilangan waktu istirahat yang cukup dan mudah terkena insomnia

2.Dapat membuat konsenstrasi pelajar menurun dengan banyaknya hal yang bisa diakses melalui gadget dapat membuat seseorang menjadi kurang konsentrasi
3.Pelajar menjadi kurang mampu mengendalikan emosi dan jiwanya dalam suatu hal. Dampaknya apabila mendapati suatu masalah besar dimana sebuah gadget tidak mampu lagi membantunya dalam pemecahan masalahnya
4.Sakit kepala disebabkan oleh pancaran sinar gadget secara terus menerus dapat menyebabkan sakit kepala, migrain, stres, kecemasan dan depresi

5.Kesehatan fisik menjadi terganggu yang saat ini banyak orang tua yang memberikan anak gadget dengan tujuan agar anak dapat tenang. Namun, apabila terlalu lama dan tidak dalam pengawasan orang tua dapat menyebabkan perkembangan sosial, bahasa, komunikasi, motorik anak, kemampuan bersosialisasi menurun anak-anak menjadi sibuk dan fokus dengan layar gadget sehingga tidak lagi peduli dengan lingkungan sekitarnya dan tidak lagi memahami etika bersosialisasi

6.Menjadi malas menulis dan membaca akibat keberadaan gadget membuat siswa menjadi malas untuk menulis karena sudah terbiasa menulis di gadget. Menulis langsung menggunakan buku cukup melelahkan, berbeda dengan menulis di gadget yang sangat mudah bagi pelajar maupun orang dewasa.

           Dalam hal buruk dari penggunaan gadget, orang tua sangat berperan penting dalam pengawasan anak pada saat

di rumah, seperti selalu mendampingi anak pada saat bermain gadget dan membatasi waktu anak dalam bermain game agar tidak kecanduan bermain gadget, dan anak tahu waktu untuk bermain dan belajar, selalu mengajarkan anak untuk penggunaan gadget yang benar dengan menggunakan sesuai kebutuhannya saja.  Guru juga sangat berperan penting dalam pengawasan anak pada saat di sekolah, contohnya memilihkan game yang baik untuk anak didiknya (game yang bersifat mendidik), memberikan durasi pada saat bermain game, mengajak anak didik untuk beraktivitas tanpa menggunakan gadget.

          Penegasan terkait dampak negatif gadget bagi pelajar yaitu, bahwa penggunaan gadget sebaiknya dibatasi dan diawasi oleh orang tua atau guru. Selain itu, pelajar harus mendapatkan kesadaran akan bahaya penggunaan gadget yang berlebihan dan menghindari perilaku kecanduan.  

   Ada beberapa cara agar tidak kecanduan gadget yang bisa diterapkan dengan membatasipenggunaan gadget, siswa melalui bimbingan kelompok yakni dengan membentuk kelompok kecil didampingi dengan satu orang guru yang bertugas sebagai konselor, perbanyak bersosialisasi dengan teman, matikan gadget sebelum tidur, ganti gadget dengan buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun