serabut jagung. Terletak di Desa Sambiroto, program kerja ini berfokus untuk mengenalkan anak-anak muda tentang limbah pertanian yang mampu dijadikan produk yang diminati banyak orang karena khasiatnya.
Sambiroto, Wonogiri (27/7) -- Universitas Diponegoro (Undip) melalui Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah sukses dalam mengenalkan inovasi baru bidang pertanian, khususnya dalam pengolahan limbah pertanian, dengan menghadirkan HerbaTea berbahan dasarDesa Sambiroto merupakan desa dengan mata pencaharian sebagai petani, komoditas yang banyak ditanam di Desa Sambiroto antara lain adalah singkong dan jagung. Umumnya setelah dipanen, serabut dan kulit jagung langsung dijadikan pakan ternak maupun dibuang menjadi limbah. Namun, tanaman jagung mampu diolah seutuhnya dari akar hingga buahnya. Serabut jagung sendiri mampu diolah menjadi teh herbal karena kandungannya. Proses pembuatan teh herbal serabut jagung mulai dari pengumpulan serabut jagung dan bahan tambahan yaitu daun pandan, pembersihan, pengemasan, dan perebusan.
Program ini dituju kepada anak-anak muda dan karang taruna yang berada di Desa Sambiroto. Pada tanggal 27 Juli 2023 pukul 09.00 WIB, dilakukan pelatihan pembuatan teh herbal serabut jagung di Balai Desa Sambiroto. Peserta pelatihaan pembuatan sangat antusias dalam mendengarkan dan melihat proses produksi teh herbal serabut jagung tersebut. Ada pula beberapa peserta yang ikut memeragakan proses pengemasan teh herbal tersebut.
Proses pembuatan teh serabut jagung ini dilakukan untuk meningkatkan nilai jual dari barang yang dianggap sebagai limbah pertanian tersebut. Serabut jagung sendiri memiliki kandungan yaitu senyawa bioaktif yang dapat menunjang metabolisme agar tubuh dapat bekerja dengan baik. Pengolahan limbah pertanian seperti ini merupakan langkah yang baik untuk menghasilkan produk-produk lainnya yang mampu dikembangkan dan dimanfaatkan.
Manfaat utama dari teh herbal berbahan dasar serabut jagung ini adalah sebagai sumber antioksidan, antikanker, antibakteri, dan antiinflamasi. Khususnya pada zaman modern seperti sekarang banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh molekul yang bersifat reaktif dan dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel pada tubuh yang disebut sebagai radikal bebas. Salah satu cara untuk mencegah penyakit akibat radikal bebas tersebut adalah mengonsumsi produk pangan fungsional yaang mengandung zat bioaktif.
Harapan kedepannya adalah agar program kerja ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemuda yang ada di Desa Sambiroto dan sekitarnya sehingga limbah pertanian yang ada mampu diubah menjadi produk pangan fungsional yang baik bagi tubuh apabila dikonsumsi.
Penulis: Sheridan Sofyan Pratama -- 23020120140042 -- Teknologi Pangan
DPL: Drs. Eko Ariyanto, MT
Lokasi: Desa Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H