Mohon tunggu...
Sheren
Sheren Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Artikel Populer

Hobi menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lokalitas Budaya: Tradisi Sedekah Ketupat di Desa Hanum

11 Desember 2024   09:04 Diperbarui: 11 Desember 2024   11:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Sedekah Ketupat oleh masyarakat lokal. Sumber: Pemkab Cilacap 

Pada era modern ini, kita disuguhkan dengan banyak fasilitas yang memungkinkan kita untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Satu diantaranya, kita dimudahkan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi telah memainkan peran besar dalam menyebarkan informasi dan berbagai paham-paham tertentu. Disamping itu, kita juga dihadapkan dengan era modernisasi. Terjadi perubahan sosial yang cepat dan perubahan pola perilaku masyarakat yang semakin beragam, menjadi tantangan tersendiri dalam mempertahankan budaya daerah agar tetap terjaga.

Khususnya kepada generasi muda, tidak dapat dipungkiri akan kita temukan pandangan mereka yang menganggap bahwa budaya yang kaitannya dengan adat istiadat atau tradisi merupakan mitos tanpa makna. Kurangnya perhatian dan pemahaman generasi muda berkaitan dengan keberlangsungan tradisi menjadikan mereka cenderung memandang sepele dan kurang berminat untuk aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Maka baik warga maupun pemerintah, keduanya akan bekerja sama dalam mempertahankan budaya yang sudah ada agar tetap ada.

Pemerintah provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian kepada Upacara Sedekah Ketupat dengan mengajukan tradisi ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Baik kepala desa, lembaga-lembaga adat di desa Hanum, Dayeuhluhur juga turut berupaya memastikan tradisi Sedekah Ketupat dilaksanakan setiap tahunnya agar dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat baik generasi muda maupun generasi muda, agar membangkitkan minat dan kesadaran berbudaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun