Apa sih strawberry generation itu? Generasi stroberi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang kreatif dan penuh dengan ide-ide brilian, namun rentan menghadapi tekanan sosial dan cenderung enggan bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Sebutan ini diambil dari karakteristik buah stroberi yang tampak indah dan menarik, tetapi mudah rusak jika terkena sedikit tekanan. Istilah ini mulai dikenal luas di Taiwan pada tahun 2000-an dan kini sering dikaitkan dengan Generasi Z, yakni mereka yang lahir antara 1997 hingga 2012. Sebutan tersebut memiliki arti yang mendalam, menggambarkan karakter, pola pikir, dan cara generasi ini menyikapi berbagai tantangan di era masa kini.
Lalu apa alasan Gen Z disebut Strawberry Generation?
Beberapa alasan utama mengapa Gen Z sering disebut sebagai Strawberry Generation adalah:
1. Rentan Terhadap Tekanan dan Kritik
Gen Z tumbuh di era media sosial, di mana tekanan untuk selalu terlihat sempurna dan diterima secara sosial sangat besar. Ekspektasi yang tinggi dari masyarakat sering membuat mereka merasa tertekan, sulit menghadapi kritik, atau tidak siap menghadapi kegagalan.
2. Kurangnya Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup
Generasi Z dibesarkan dalam lingkungan yang relatif lebih nyaman dibanding generasi sebelumnya. Pola asuh yang cenderung protektif atau berfokus pada kenyamanan membuat mereka kurang terpapar pada tantangan hidup yang berat. Akibatnya, banyak yang dinilai kurang tangguh dalam menghadapi kesulitan.
3. Fokus pada Kebebasan dan Keseimbangan
Generasi Z sangat menghargai kebebasan pribadi dan keseimbangan hidup. Mereka cenderung menghindari tekanan dari pekerjaan atau rutinitas yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai mereka. Meskipun ini merupakan bentuk kesadaran yang positif, hal ini sering dilihat oleh generasi sebelumnya sebagai kurangnya semangat kerja keras.
4. Kreativitas yang Cepat Berubah
Gen Z dikenal kreatif, inovatif, dan selalu ingin mencoba hal-hal baru. Namun, mereka juga cenderung mudah bosan, terutama ketika menghadapi pekerjaan atau tugas yang monoton. Hal ini membuat mereka kerap dinilai kurang fokus atau tidak gigih dalam menyelesaikan sesuatu.
5. Tingginya Ketergantungan pada Teknologi
Kemajuan teknologi telah mempermudah banyak aspek kehidupan Gen Z. Namun, ketergantungan pada teknologi juga membuat mereka lebih sulit menghadapi tantangan tanpa bantuan digital. Hal ini kadang dianggap sebagai tanda kurangnya ketangguhan dalam menyelesaikan masalah secara mandiri.
Memecah Stereotip Strawberry Generation
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan kampanye kesehatan mental dengan tema "Memecah Stereotip Strawberry Generation". Kegiatan ini berlangsung di Aula FISIP UMJ pada hari Rabu, 22 Januari 2025. Kampanye tersebut bertujuan untuk mengubah persepsi negatif terhadap generasi muda yang kerap dilabeli sebagai "strawberry generation".
Meskipun istilah Strawberry Generation sering diasosiasikan dengan konotasi negatif, tidak semua individu dalam Generasi Z dapat disamakan dengan stereotip tersebut. Faktanya, Generasi Z memiliki banyak keunggulan yang patut diapresiasi. Mereka dikenal memiliki tingkat kesadaran sosial yang tinggi, terutama terhadap isu-isu seperti keadilan sosial, perubahan iklim, dan kesetaraan. Selain itu, generasi ini juga sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi di era digital, menjadikan mereka cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja atau sosial yang dinamis. Â
Keberanian mereka dalam menantang norma-norma tradisional juga menjadi salah satu ciri khas. Generasi Z tidak ragu untuk mempertanyakan sistem atau kebiasaan yang dianggap usang dan tidak relevan dengan perkembangan zaman. Mereka mendukung inklusivitas dan berani menyuarakan pendapat, terutama dalam hal yang mereka yakini dapat menciptakan perubahan positif. Â
Namun, stereotip Strawberry Generation tetap menjadi pengingat bahwa ada tantangan yang harus dihadapi oleh generasi muda ini, terutama dalam mengembangkan ketahanan mental. Di tengah kemudahan hidup yang disediakan oleh teknologi, penting bagi mereka untuk belajar menghadapi tekanan dan kegagalan dengan lebih tangguh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI