Mohon tunggu...
Sheren Regita Cahyani
Sheren Regita Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMJ, peserta mata kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi, Dosen Pengampu Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kenapa Gen Z disebut Strawberry Generation?

30 Januari 2025   09:35 Diperbarui: 30 Januari 2025   09:35 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih strawberry generation itu? Generasi stroberi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang kreatif dan penuh dengan ide-ide brilian, namun rentan menghadapi tekanan sosial dan cenderung enggan bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Sebutan ini diambil dari karakteristik buah stroberi yang tampak indah dan menarik, tetapi mudah rusak jika terkena sedikit tekanan. Istilah ini mulai dikenal luas di Taiwan pada tahun 2000-an dan kini sering dikaitkan dengan Generasi Z, yakni mereka yang lahir antara 1997 hingga 2012. Sebutan tersebut memiliki arti yang mendalam, menggambarkan karakter, pola pikir, dan cara generasi ini menyikapi berbagai tantangan di era masa kini.

Lalu apa alasan Gen Z disebut Strawberry Generation?

Beberapa alasan utama mengapa Gen Z sering disebut sebagai Strawberry Generation adalah:

1. Rentan Terhadap Tekanan dan Kritik
Gen Z tumbuh di era media sosial, di mana tekanan untuk selalu terlihat sempurna dan diterima secara sosial sangat besar. Ekspektasi yang tinggi dari masyarakat sering membuat mereka merasa tertekan, sulit menghadapi kritik, atau tidak siap menghadapi kegagalan.

2. Kurangnya Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup
Generasi Z dibesarkan dalam lingkungan yang relatif lebih nyaman dibanding generasi sebelumnya. Pola asuh yang cenderung protektif atau berfokus pada kenyamanan membuat mereka kurang terpapar pada tantangan hidup yang berat. Akibatnya, banyak yang dinilai kurang tangguh dalam menghadapi kesulitan.

3. Fokus pada Kebebasan dan Keseimbangan
Generasi Z sangat menghargai kebebasan pribadi dan keseimbangan hidup. Mereka cenderung menghindari tekanan dari pekerjaan atau rutinitas yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai mereka. Meskipun ini merupakan bentuk kesadaran yang positif, hal ini sering dilihat oleh generasi sebelumnya sebagai kurangnya semangat kerja keras.

4. Kreativitas yang Cepat Berubah
Gen Z dikenal kreatif, inovatif, dan selalu ingin mencoba hal-hal baru. Namun, mereka juga cenderung mudah bosan, terutama ketika menghadapi pekerjaan atau tugas yang monoton. Hal ini membuat mereka kerap dinilai kurang fokus atau tidak gigih dalam menyelesaikan sesuatu.

5. Tingginya Ketergantungan pada Teknologi
Kemajuan teknologi telah mempermudah banyak aspek kehidupan Gen Z. Namun, ketergantungan pada teknologi juga membuat mereka lebih sulit menghadapi tantangan tanpa bantuan digital. Hal ini kadang dianggap sebagai tanda kurangnya ketangguhan dalam menyelesaikan masalah secara mandiri.

Memecah Stereotip Strawberry Generation

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan kampanye kesehatan mental dengan tema "Memecah Stereotip Strawberry Generation". Kegiatan ini berlangsung di Aula FISIP UMJ pada hari Rabu, 22 Januari 2025. Kampanye tersebut bertujuan untuk mengubah persepsi negatif terhadap generasi muda yang kerap dilabeli sebagai "strawberry generation".

Meskipun istilah Strawberry Generation sering diasosiasikan dengan konotasi negatif, tidak semua individu dalam Generasi Z dapat disamakan dengan stereotip tersebut. Faktanya, Generasi Z memiliki banyak keunggulan yang patut diapresiasi. Mereka dikenal memiliki tingkat kesadaran sosial yang tinggi, terutama terhadap isu-isu seperti keadilan sosial, perubahan iklim, dan kesetaraan. Selain itu, generasi ini juga sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi di era digital, menjadikan mereka cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja atau sosial yang dinamis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun