Mohon tunggu...
Shela
Shela Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Saat ini bekerja sebagai jurnalis. Menyibukkan diri dengan menulis fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mantan RT Bikin Tongkrongan Larut Malam

26 April 2023   07:28 Diperbarui: 26 April 2023   07:31 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Manusia paling menyebalkan adalah mereka yang egois dan suka-suka. Apalagi yang merasa punya kuasa dan menguasai suatu area. 

Hal ini terjadi pada saya, seorang penghuni rumah kontrak yang harus mendengarkan tetangga nongkrong setiap malam, tanpa mengindahkan ketertiban lingkungan. 

Ironis, dulu penghuni rumah itu adalah ketua RT. Jabatan itu baru hengkang dari rumah mereka setelah si Bapak RT meninggal dunia. 

Ironis, mereka bicara soal politik, memikirkan kepentingan bangsa, ingin partai "memanusiakan manusia". Semua dijalankan di tengah gang selebar dua meter di jam 21.40 WIB. 

Diskusi si kakek tua dengan dua orang tamunya yang masih berjaket hijau kebangsaan berlangsung sejak pukul 8 malam hampir jam 9. 

Berkaca pada kebiasaan beberapa bulan terakhir, tongkrongan ini kemungkinan sudah dimulai sekitar atau bahkan sebelum Maghrib. Saya tidak tahu persis karena masih berdempetan di KRL bersama para pejuang rupiah yang menuju Tangerang. 

Kalau boleh mengumpat, sialan si kakek itu. Dia pun hanya tamu dari si Mantan RT. Sialnya lagi, si istri alm. pak RT masih sehat walafiat dan menolak mengusir si kakek kalau sudah kelewatan. 

Kalau malam ini saya telepon 112, polisi tak akan datang. Mediasi dulu kata mereka. Persetan kata saya karena orang-orang itu dulunya RT, bahkan jauh sebelum awal saya kontrak di sini atau sekitar 9 tahun lalu. 

Bisa sih saya buat laporan ke tingkat DKI, satpol PP pasti dan pernah datang untuk mengurus kebisingan sumber lain yang sempat saya laporkan karena juga sudah sangat keterlaluan. 

Tapi, baru juga mulut saya keceplosan mau lapor, si Ibu Mantan RT besok paginya sudah mencak-mencak di depan gang. Dengan suara cempreng dan lantangnya, dia bilang saya tidak pengertian. Tidak seperti orang dulu yang begitu perhatian. 

Begitu katanya, marah dan ketawa saya jadi satu. Untung masih bisa ditahan cekikikannya saat orang-orang satu gang hanya mengiyakan seadanya tanpa bertanya panjang lebar atau hendak membela. 

Orang Indonesia selalu paling tidak suka kalau ada orang yang bilang tetangga itu berisik. Pasti ada di antara anda ada yang menyalahkan saya tidak pernah bergaul dengan tetangga, nanti kalau mati siapa yang gotong mayat saya kalau bukan tetangga. 

Mohon maaf, saya akan dikremasi kalau mati. Buat apa saya dekat dengan orang-orang yang seenak jidat? Ketika tulisan ini saya buat, saya sempat ketiduran. Tapi, baru juga berapa menit, mereka sudah teriak dan "adik" yang dicari menyahut. 

Dengan jengkel keluarlah si sialan dari mulut saya dan bencilah mereka pada saya. Masa bodo, saya bisa dan telah pindah. Tapi, jangan harap tidak ada tindakan nyata yang saya ambil untuk menagih keadilan. 

Teruntuk para pembaca, saya harap anda berbahagia dalam tenang. Bagi yang kontributor bising satu lingkungan, semoga anda cepat insyaf dan berdoalah jangan dapat tetangga segalak saya. 

Jikalau saya bisa memboyong satu keluarga saya pergi, kosonglah rumah ini. Jika satu hari anda melihat iklan rumah dikontrakkan atau hendak dijual, dengan lokasi di jalan Hadiah, dan diapit dua raksasa minimarket merah biru, anggaplah ini peringatan kalau anda hampir saja masuk kandang macan yang tidak menghargai rukun tetangga dan maunya suka-suka masing-masing.

Lokasi Jelambar, Grogol Petamburan. Gang Kecil Sebelah Minimarket 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun