Mohon tunggu...
Sheny Syach Reza
Sheny Syach Reza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Mahasiswa semester 2

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyempurnakan Diri Antara Dua Generasi: Menemukan Harmoni dalam Sandwich Generation

4 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 4 Juni 2024   08:16 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup, ada beberapa orang yang menghadapi situasi yang sangat sulit dan sulit, seperti menjadi bagian dari generasi sandwich. Dalam generasi sandwich, seseorang bertanggung jawab atas dua generasi: generasi atas (orang tua atau mertua) dan generasi bawah (anak kandung atau cucu). Orang-orang yang terjepit dalam situasi ini memiliki tanggung jawab untuk merawat kedua orang tua dan anak-anaknya sekaligus.

Generasi sandwich memiliki tanggung jawab keuangan dan peran ganda yang harus dimainkan. Perempuan, khususnya, sering menjadi bagian dari generasi sandwich, melakukan dua tugas: mencari nafkah, membuat keputusan, dan menjaga rumah. Mereka harus mencari nafkah untuk keluarga, mengambil keputusan yang dominan, dan merawat anak dan orang tua. Dalam beberapa kasus, perempuan generasi sandwich lebih cenderung mencari nafkah sebagai kepala rumah tangga daripada laki-laki.

Dalam keadaan seperti ini, komunikasi sangat penting. Komunikasi yang efektif dapat mengurangi stres dan masalah keuangan. Selain itu, sangat penting untuk mengajarkan anak-anak tentang keuangan sehingga mereka tidak hanya membelanjakan uang untuk kesenangan semata-mata. Agar mereka tidak membengkak dalam pengeluaran dan tetap dapat menabung, mereka harus dididik tentang cara mengatur keuangan yang baik dan benar.

Generasi sandwich dapat menimbulkan berbagai masalah psikologis dalam beberapa budaya, seperti budaya Barat yang lebih individualis. Namun, dalam masyarakat seperti Indonesia, merawat dan menafkahi orang tua dianggap sebagai bentuk bakti dan balas budi yang sangat dihargai. Oleh karena itu, generasi sandwich di Indonesia mungkin mendapatkan keuntungan, seperti membantu orang tua menjaga dan mengawasi anak mereka serta membantu pekerjaan rumah tangga.

Akhir kata, menjadi bagian dari generasi sandwich memang sulit, tetapi orang-orang dapat hidup bersama dengan mengatur keuangan yang baik, pendidikan finansial, dan komunikasi yang baik. Mereka harus mengajarkan anak-anak mereka cara mengatur keuangan dan berkomunikasi dengan baik untuk mengurangi stres dan mengurangi masalah keuangan, sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam peran ganda sebagai generasi sandwich. Selain itu, mereka harus mempersiapkan dana pensiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun