Identitas Novel :
Judul             : Seribu Wajah Ayah
Penulis           : Nurun Ala
Penerbit          : PT Grasindo Anggota, Jakarta
Tahun Terbit     : 2020     Â
Jumlah Halaman : 148 Halaman
Ringkasan Novel :
Sosok kamu yang diceritakan pada novel ini tanpa menyebutkan nama tokoh tersebut ia seorang yang lahir dalam keadaan piatu yaitu ibunya yang meninggal saat melahirkannya. Ia dibesarkan oleh ayahnya yang sekaligus berperan sebagai ibunya. Ia mengenang kembali kisahnya bersama ayahnya dalam sebuah album foto yang berisi 10 foto di dalamnya. Ia berasal dari keluarga yang sederhana dengan hidup yang bercukupan. Â Ia mendapatkan kasih sayang yang tulus dari sosok ayahnya tersebut.
Ayahnya begitu menyayanginya dengan berjuang sehari-hari untuk mengurus anaknya tersebut. Saat ia tamat SMP, ia dan teman-temannya merayakan kelulusan dengan mencoret-coret seragam sekolah sehingga ia pulang larut malam.
Hal tersebut membuat ayahnya marah dan ia menyesali perbuatannya. Saat SMA ia menjadi salah satu anggota paskibra tingkat kabupaten. Saat ia sudah masuk ke jenjang selanjutnya yaitu kuliah, ia lolos di kampus impiannya. Selama kuliah ia jarang sekali pulang dikarenakan sibuk dengan urusan kuliahnya.Â
Begitu saat ia wisuda ayahnya sangat senang karena ia dapat bertemu dengan anaknya yang sudah lama tidak melihatnya secara langsung. Ia membawa kabar untuk ayahnya bahwasannya ia lolos S2 di luar negri. Ayahnya berat sekali untuk memberi izin, karena ayahnya ingin anak satu-satunya tersebut berada di dekatnya.Â
Tetapi, ia tetap bersikeras untuk berangkat ke luar negri sehingga hal tersebut membuat ayahnya kecewa. Saat ia berada di luar negri ia mencoba untuk menghubungi ayahnya, tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari ayahnya tersebut. Hingga suatu waktu ia mendapatkan kabar dari pamannya bahwa ayahnya tersebut telah meninggal dunia dikarenakan sakit akibat banyak pikiran. Kemudian ia merasa sangat terpukul dan menyesali perbuatannya tersebut.Â
Kelebihan Novel:
1. Terdapat gambar pada tiap babak ceritanya sehingga hal ini menarik hati pembaca untuk menyukai novel tersebut
2. Bahasa yang digunakannya dapat dengan mudah dipahami
3. Tulisan pada cover bukunya menarik, karena dapat disentuh tulisannya
4. Ukuran fontnya yang pas sehingga seru untuk membacanya
5. Spasi antarkata pada isi cerita tersebut pas sehingga mata tidak sakit membacanya
6. Cerita yang disajikan masuk akal
Kekurangan Novel:
1. Pada isinya tersebut terlalu banyak membahas tentang kutipan-kutipan dari penulis, tokoh, nabi atau sahabat nabi, sehingga cerita yang dibahas di novel tersebut terlalu lama terjeda
2. Alurnya mudah sekali untuk ditebak
3. Kisah cerita yang disajikan terlalu cepat, sehingga pembaca kurang merasakan kepuasan terhadap alur-alur ceritanya.
Kesimpulan:
Buku ini menarik untuk dibaca karena di dalamnya banyak pembelajaran yang kita dapati untuk menerapkannya dikehidupan kita sehari-hari yaitu kita sebagai anaknya mestilah menghormati kedua orang tua kita dan berbuat baiklah kepada orang tua.Â
Pada buku tersebut memiliki ukuran fontnya yang pas sehingga mata terasa senang dan nyaman saat membacanya. Ukuran buku ini pas sehingga mudah membawanya kemana saja. Tetapi, pembahasan bukunya yang terkadang membuat kita bosan membacanya karena banyak sekali membahas tentang kutipan-kutipan dari penulis, tokoh, nabi atau sahabat nabi yang membuat jalan cerita pada novel tersebut terlalu lama dijeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H