Mohon tunggu...
Shendy Candra Sukma Buana
Shendy Candra Sukma Buana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, FTI Unissula

Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, FTI Unissula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Nilai-nilai Agama dalam Pergaulan

18 Oktober 2021   21:40 Diperbarui: 2 Januari 2022   18:30 2669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dilema yang pokok dewasa ini semakin buruk nilai-nilai agamanya dimata generasi muda. Remaja dihadapkan pada pertentangan dan aneka ragam pengalaman moral yang menyebabkan remaja merasa resah untuk menentukan mana yang baik untuk mereka. dampak keluarga,lingkungan, sosial budaya, ekonomi, arus informasi dan teknologi mendominasi diri remaja. 

Hal ini akan menjerumuskan remaja jika remaja tersebut tidak memiliki pondasi agama yang kuat tetapi sebaliknya Jika pondasi agamanya baik remaja akan bisa mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. untuk menghin hal itu maka, peran agama, orang tua, aktivitas-aktivitas positif sekaligus wadah untuk mengarahkan remaja, sehingga remaja mampu menjadi generasi harapan bangsa.

Masa remaja adalah masa paling komplek, yang ditandai dengan ciri-ciri pubertas adanya kematangan seksual, pertumbuhan jasmani yang telah matang hal ini diungkapkan para ahli berpendapat. Islam tidak melarang manusia untuk bergaul dan saling mengenalbahwa fitrah bagi manusia sebagi makhluk sosial, Firman Allah (Q.S.Al-Hujurat : 13), yang berbunyi:

Hai manusia, seseungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disis Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Konsep saling mengenal ini bisa dengan cara ( ta'aruf) tanpa melanggar syar'i

Pergaulan Remaja Modern antara lain :

Pacaran

Istilah pacaran sendiri dari berasal nama jenis tanaman hias yang cepat layu serta praktis disemaikan kembali. Tanaman ini tidak bernilai irit (murahan) sehingga tidak diperjual belikan. 

Hal menjadi simbol bahwa pacaran ialah prilaku yang tidak bernilai. dalam prakteknya bukan Cuma sekedar saling mengenal namun lebh jauh pergaulan bebas mengandung sahwat pemuasan nafsu birahi. Pada prakteknya pacaran pembenaran di prilaku seksual dilarang agama.

(Abu Al-Ghifari : 19)F

irman Allah Dlam (Q.S. Al-Israa : 32) yang berbunyi :

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.

Kurangnya kasih sayang/ kontrol dari orang tua

Hal ini berimbas kepada pergaulan remaja salah pih teman, narkoba, pergaulan bebas

Pengaruh budaya barat

Contohnya perayaan valentin'sday. Hari kasih sayang yang selalu diperingati setiap tanggal 14 pebruari. acara ini dirayakan para pasangan dengan cara jalan-jalan, mesra-mesraan, Pria dan wanita berkumpul, lalu saling memberikan pasangan lewat kado yang sudah dikumpulkan dan diberi tanda sebelumnya, kadang kala mendekati zina bahkan melakukanya. Padahal budaya ini tidak seharusnya diikuti sesuai dengan Firman Allah,(Q.S. Al- Imron 185), (Al-Israa : 36) yang berbunyi :

Kehidupan dunia itu tidak lain hanya kesenangan yang memperdayakan

Faktor Penyebab Pergaulan Remaja yang Menyimpang 

Kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua.

Kekosongan jiwa

Kemajuan teknologi informasi.

Bergaul dan berinteraksi dengan kelompok yang menyimpang

Kesenjangan antara kelompok remaja dan kaum tua

Anggapan yang salah terhadap Islam

Bisnis aurat

Terjebak mistik dan praktek ibadah kekafiran

Solusi Terbaik Untuk Remaja

Didik anak (remaja) sedini mungkin tentang Islam, sesuai ajaran Islam

"Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci, sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahusi, atau menjadi ia Nasrani, atau menjadikan Majusi". (Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Bin Abi Bakri, 1981 : 286)

Kontrol dan batasi pergaulan remaja

Masukkan kesekolah-sekolah Islam MIN, MTs, MAN (Pondok Pesantren)

Selektif terhadap budaya barat. Salah satu contoh trans yang tidak perlu diikuti adalah (acara valenti's day), pesta pora,free sex,trend narkoba.

Tidak berpacaran 

Menikah

Menjadi tauladan dalam rumah tangga

Mengisi hari-hari dengan aktifitas yang fositif dan bermanfaat. (Dr. Ira Alia Maerani, M.H (dosen Unissula) dan Shendy Candra Sukma Buana (mahasiswa Teknik Informatika, FTI, Universitas Islam Sultan Agung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun