Jadi, apa yang harus dilakukan? Silakan lanjutkan naturalisasi, tetapi tidak kemudian memborong hingga belasan pemain. Yang juga penting dilakukan adalah memastikan pembinaan pemain muda kita semakin baik, pun demikian dengan kompetisi.
Dengan jejaringnya yang luas, mudah rasanya bagi Pak Erick untuk menyiapkan cetak biru pengembangan prestasi sepak bola nasional. Kita bisa lakukan studi tiru di negara-negara yang cukup bagus dalam pembinaan pemain junior seperti Belanda, Jerman dan Spanyol. Kalau perlu, contek kurikulumnya dan bajak pelatih-pelatihnya untuk melakukan knowledge transfer ke pelatih dan klub di Indonesia.
Sehingga keinginan untuk tampil di Piala Dunia bukanlah sekadar mimpi di siang bolong. Lebih dari itu, kita berharap bukan cuma sekali tampil di Piala Dunia tetapi bisa berkesinambungan. Saya percaya hari itu akan tiba.
Tidak akan mudah, dan mungkin butuh waktu lama. Namun, pasti bisa jika Pak Erick sungguh-sungguh menginginkan masa depan yang lebih baik untuk timnas, bukan sekadar kepentingan jangka pendek. Tetap semangat, Pak Erick.
Gambir, 13 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H