Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ini Sosok Paling Pas untuk Pj Gubernur Jakarta

14 September 2022   11:08 Diperbarui: 14 September 2022   17:00 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies Rasyid Baswedan akan menuntaskan masa jabatannya pada 16 Oktober nanti. DPRD Provinsi DKI Jakarta secara resmi mengumumkan hal tersebut melalui rapat paripurna, Selasa (13/9) kemarin. Pada waktu yang sama, DPRD juga memutuskan tiga nama yang akan diusulkan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur melalui Kemendagri.

Tiga nama tersebut adalah Heru Budi Hartono (Kepala Sekretariat Presiden), Marullah Matali (Sekda Provinsi DKI Jakarta), dan Bahtiar (Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri). 

Kemendagri juga akan mengusulkan tiga kandidat lain kepada presiden. Selanjutnya enam orang tersebut yang akan dipilih melalui sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin presiden.

Buat yang agak kudet, mungkin perlu dijelaskan dulu kenapa kok tidak ada pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jakarta. Di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 memang disebutkan setelah tahun 2020 pelaksanaan Pilkadanya serentak secara nasional dilaksanakan pada tahun 2024.

Sebelum Jakarta, beberapa daerah lain yang masa jabatan kepala daerahnya selesai juga sudah ditunjuk Pj Gubernur. Sebut saja Aceh, Banten, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. Begitu juga wali kota dan bupati yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Jadi, nggak ada urusannya sama jegal-menjegal figur tertentu untuk tetap dapat panggung jelang pilpres 2024. Sampai sini clear ya.

Nah, kembali ke Jakarta, kira-kira siapa yang bakal dipilih Presiden Joko Widodo untuk menggantikan posisi Anies sampai pilkada serentak 2024 nanti? 

Tiga calon Kemendagri memang belum diumumkan ke publik. Sesuai persyaratan, pastinya berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan jabatan minimal pejabat pimpinan tinggi madya (eselon 1).

Menariknya, dua nama yang selama ini santer disebut dan berasal dari eselon 1 pusat yaitu Heru Budi dan Bahtiar sudah diusulkan DPRD DKI Jakarta. Kemendagri sendiri masih punya beberapa eselon 1 lain yang layak dijagokan, misalnya Teguh Setyabudi (Dirjen Bina Pembangunan Daerah) dan Zudan Arif Fakrulloh (Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil).

Calon Pj juga bisa berasal dari eselon 1 kementerian/lembaga lain di pemerintah pusat. Juri Ardiantoro, Deputi Kantor Staf Presiden dapat dipertimbangkan. Apalagi namanya sempat dibahas pula di DPRD DKI Jakarta. 

Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek juga memenuhi kriteria. Beliau juga punya pengalaman menduduki jabatan Deputi Gubernur DKI Jakarta. Selain itu masih banyak nama-nama lain yang mungkin saja diusulkan Kemendagri.

Di sejumlah media, Heru Budi disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Heru bukan orang asing di pemerintahan Jakarta. Ia justru merintis karier di ibu kota. Termasuk menduduki sejumlah posisi strategis seperti Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama, Wali Kota Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Namun, dua nama lain yang diusulkan DPRD DKI Jakarta pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Marullah misalnya, sebagai Sekda tentu tidak membutuhkan adaptasi lagi kalau ditunjuk menjadi Pj Gubernur. Sedangkan Bahtiar memiliki pengalaman sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau.

Sebagai 'orang dalam' tidak etis kalau saya mengarahkan atau menjagokan satu sosok tertentu. Maka, lewat tulisan ini saya cuma mau mengusulkan aspek-aspek yang hendaknya menjadi pertimbangan.

Tidak mudah menjadi Gubernur Jakarta dengan segala kompleksitas permasalahannya. Dibutuhkan kemampuan teknis dan manajerial yang mumpuni. Kemampuan teknis misalnya dalam mekanisme penganggaran dan isu infrastruktur perkotaan. Sedangkan manajerial di antaranya kepemimpinan terhadap puluhan ribu pegawai. Selain itu, harus piawai membangun komunikasi politik, baik dengan DPRD maupun pemerintah pusat.

Pemilu 2014 (pileg, pilpres dan pilkada) jadi salah satu isu penting yang harus jadi perhatian Pj Gubernur Jakarta. Selain itu, pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara akan turut berdampak pada Jakarta.

Pj Gubernur akan terlibat koordinasi intens dengan Kementerian Dalam Negeri serta K/L lain dan DPR-RI dalam rangka menyusun Undang-undang baru untuk Jakarta setelah tidak lagi menyandang status sebagai ibu kota. Pekerjaan ini tidak mudah, karena akan menjadi cetak biru bagi masa depan Jakarta.

Jadi, sudah ada bayangan siapa yang cocok jadi Pj Gubernur Jakarta? Pastinya Presiden Jokowi akan memilih sosok yang paling tepat untuk mengisi posisi strategis ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun