Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menakar Peluang Kandidat di Pilkada Jakarta (Bagian 1)

26 September 2016   08:26 Diperbarui: 26 September 2016   08:32 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: akun twitter @basuk_btp

Akan tetapi, setelah Basuki berkuasa, janji manis tersebut seolah terlupakan. Warga di Kampung Pulo, Pasar Ikan, Pluit, tergusur dari kampung kota yang selama ini mereka huni. Basuki mungkin akan mengklaim bahwa pemerintah daerah sudah menyediakan rumah susun sebagai gantinya. Tapi, apa jumlah unit rusun tersebut sebanding dengan keluarga yang digusur? Sebaiknya Anda cari sendiri ya datanya.

Bagi kelas menengah, pindah ke hunian vertikal (rusun, apartemen, atau apapun nama lainnya) mungkin tidak menjadi persoalan. Tapi bagaimana dengan kaum miskin kota yang mata pencahariannya adalah pedagang kaki lima, nelayan, buruh cuci baju, dan lain-lain. Mereka tercerabut dari rumah yang bukan sekadar tempat tinggal melainkan faktor produksi. Kekecewaan kaum miskin kota bisa menjadi batu sandungan untuk petahana.

Isu lain yang juga akan menjegal Basuki tentunya SARA. Mungkin Agus-Sylvi dan Anies-Sandi secara personal tidak akan menggunakan isu SARA sebagai senjata. Mereka adalah figur-figur cerdas dan berpendidikan. Akan tetapi, di akar rumput wacana mengenai sosok pemimpin non-muslim tetap menjadi isu sensitif. Ketika saat ini muncul figur alternatif seperti Anies dan Agus, apa iya counter wacana “lebih baik pemimpin non-muslim asalkan bersih” masih bisa digunakan?

Apabila dukungan dari pemilihnya di pilkada 2012 lalu tidak berkurang signifikan dikurangi pemilih yang membelot –baik karena alasan kecewa maupun agama—maka kans Basuki tetap besar. Oleh karena itu, tugas tim pemenangan Basuki-Djarot saat ini bukan hanya merancang bahan kampanye untuk pasangan ini tetapi sekaligus juga merancang strategi agar suara pemilih pendukung Basuki yang membelot terbelah ke dua pasangan kandidat lain. Apabila tidak berhasil meraih lebih dari 50% suara dan artinya harus ada putaran kedua, maka perjuangan Basuki akan lebih berat. Hal ini disebabkan suara dari penolak petahana akan utuh ke satu penantang tersisa.

 

-bersambung-

Wallahu ‘alam bishawab

 

Meruya Selatan, 24 September 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun