Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengharap Berkah dari Bank Syariah

7 Mei 2016   21:57 Diperbarui: 7 Mei 2016   22:03 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hotel-572dfcc86f7e61b10a7780be.jpg
hotel-572dfcc86f7e61b10a7780be.jpg
Hotel tempat menginap di Mekkah (foto: dok. pribadi)

Karena malam Jum'at, Masjidil Haram saat itu ramai sekali. "Warga lokal juga banyak yang melakukan umroh di malam Jum'at," kata Ustad Hafiz, muthowif yang mendampingi kami. Melihat begitu banyak orang, saya langsung memasrahkan diri saja pada Allah semoga diberikan kelancaran hingga selesai. Atas izin dan karunia-Nya, saya, bapak dan ibu mertua, serta semua jamaah lain akhirnya bisa menyelesaikan rangkaian umroh sekitar pukul 03.00 dinihari. Lantaran fisik begitu lelah, kami memutuskan untuk beristirahat dan sholat subuh di hotel.

ka-bah-572dfd279b93732609511685.jpg
ka-bah-572dfd279b93732609511685.jpg
Ka'bah di waktu subuh (foto: dok. pribadi)

Namun, jam 09.30 waktu setempat saya dan bapak mertua sudah berangkat kembali ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Jum'at. Sebetulnya waktu sholat Jum'at di sana sama juga dengan di Indonesia, sekitar jam 12 siang. Akan tetapi, jika tidak berangkat dari pagi kami bisa tidak kebagian tempat dan akses masuk pun keburu ditutup. Berangkat lebih awal juga bukan sebuah kerugian, karena kami sempat melakukan thawaf sunnah terlebih dahulu.

Hari Sabtu (29/4), kami diajak berkeliling kota Mekkah untuk melihat Jabal Tsur, Arafah, Muzdalifah, Mina dan Jabal Nur. Kami juga dijadwalkan untuk melakukan umroh satu kali lagi. Puji syukur pada Allah, umroh kedua juga berhasil kami lewati tanpa rintangan berarti. Kalau kaki terasa pegal dan betis kencang ya wajar lah.. hehe

Keesokan harinya, para muthowif mengajak kami untuk sholat sunah di Hijir Ismail dan berdoa di depan Mulatazam. Alhamdulillah, Allah berikan kami kesempatan untuk melaksanakan itu semua. Saat kening dan bibir ini menciium kiswah (kain pelindung Ka'bah) di sisi Hijr Ismail, air mata pun tertumpah. Penyesalan atas segala dosa yang diperbuat teriring harapan agar diberikan ampunan oleh Allah SWT. Saya juga sempat sekali lagi mencium Ka'bah dari sudut (rukun) Yamani. Pada saat itu, sedang ada sedikit pekerjaan renovasi di sekitar Hajar Aswad dan Multazam dan diberi garis pembatas, maka kami pun berdoa dari pinggir batasan tersebut.

Satu pekan berada di dua Tanah Suci terasa amat singkat. Senin (2/5) dinihari, kami sudah harus tawaf wada (perpisahan) di Ka'bah. Sungguh kami berharap untuk bisa memenuhi kembali panggilan-Nya. Hari itu juga kami meninggalkan Mekkah dan menuju Jeddah. Sempat menjalani city tour ke sekitaran Laut Merah dan pusat kota Jeddah, perjalanan berakhir di King Abdul Aziz Airport.

Seperti perjalanan pergi, dalam kepulangan ini kami juga transit di Doha lantaran menggunakan Qatar Airways. Bedanya, transit kali ini lebih lama mencapai lima jam. Andaikan siang hari pasti lebih seru. Namun, di malam hari pun bandar udara Hamad International tetap memukau. Kemegahan dan fasilitas yang ditawarkan benar-benar sempurna. Salah satunya adalah ruang relaksasi dengan kursi yang didesain agar pengunjung bisa beristirahat dengan nyaman. Selain itu, ada juga fasilitas komputer iMac yang bebas digunakan. Sementara pengunjung yang menggunakan gawai, mendapat akses wifi secara cuma-cuma.

hia-572dfe908ffdfd02097e7dd4.jpg
hia-572dfe908ffdfd02097e7dd4.jpg
Hall besar di tengah terminal Hamad International Airport (foto: dok. pribadi)

Saat berkeliling di Hamad International Airport, saya sempat tergiur juga melihat barang-barang di jejeran toko duty free. Masalahnya saya tidak punya uang Qatar Riyal ataupun US Dollar. Tersisa sedikit Saudi Riyal dan Rupiah. Saya lantas ingat bahwa kartu ATM BNI Syariah yang saya punya pun bisa digunakan untuk melakukan transaksi tunai maupun debit.Di sini saya membuktikan bahwa perbankan syariah SAMA BAGUSNYA, SAMA LENGKAPNYA, dan SAMA MODERNNYA.

mac-572dfee3177b61fd0a164e5a.jpg
mac-572dfee3177b61fd0a164e5a.jpg
Fasilitas komputer yang bisa digunakan penumpang di HIA (foto: dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun