Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Sekali Seumur Hidup Bersama Datsun

19 Januari 2016   10:15 Diperbarui: 4 Februari 2016   10:58 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panitia mengalokasikan waktu dua jam untuk para riser menikmati keindahan Pulau Kakaban. Kami juga dipesankan agar tepat waktu. Dikhawatirkan air laut mulai surut sehingga kapal tidak bisa bersandar menunggu kami dermaga. Jika itu yang terjadi, maka kami harus berenang menuju kapal. Nah, karena saya paranoid maka saya bergegas turun lebih dulu bersama seorang risers lain yang juga tidak menyelam. Gegara duluan ke kapal, saya sampai tidak sempat makan siang yang dibagikan di dekat danau setelah rekan-rekan yang snorkeling selesai.

Siang itu petualangan kami di Kepulauan Derawan (Pulau Derawan dan Pulau Kakaban) selesai. Masih menggunakan speed boat yang sama kami kembali ke Tanjung Redeb. Berita tragedi bom di Jalan MH Thamrin Jakarta, sedikit memengaruhi suasana hati kami, sehingga sepanjang perjalanan ke Tanjung Redeb kami tidak lagi bercanda seperti biasanya. Sesampainya di dermaga, Datsun Go+ Panca sudah menjemput kami untuk menuju hotel. Acara selanjutnya adalah pengumuman pemenang tim terbaik, yang penilaiannya diambil dari foto, video dan tulisan yang kami unggah ke Kompasiana maupun media sosial lainnya. Alhamdulillah, Risers 1 terpilih sebagai tim terbaik kedua. Sedangkan tim terbaik pertama jatuh ke Risers 5.

Hari Kelima : Berau – Balikpapan – Jakarta

Petualangan kami lima hari di Pulau Borneo akhirnya selesai. Jumat (15/01), kami akan kembali ke rumah masing-masing membawa pulang sejuta kenangan indah. Saya tidak mau membuang kesempatan terakhir menggunakan Datsun Go+ Panca hari ini, yaitu dalam perjalanan dari hotel menuju Bandara Kalimarau, Berau. Setelah sempat mampir ke pusat oleh-oleh, kami pun sampai di Bandara Kalimarau yang terbilang cukup mewah untuk kota kecil seperti Berau.

Untuk menuju Jakarta, kami harus transit dulu di Balikpapan. Penerbangan dari Berau ke Balikpapan menggunakan pesawat Bombardier CRJ 1000. Sudah lama saya ingin naik pesawat tersebut namun belum kesampaian karena memang tidak banyak rute yang menggunakan pesawat jet berbadan ramping tersebut. Keinginan saya akhirnya kesampaian dalam perjalanan kali ini. Hanya 45 menit waktu tempuh dari Berau ke Balikpapan. Dua jam menunggu di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, kami kemudian melanjutkan penerbangan ke Jakarta. Pada pukul 19.30 WIB pesawat Boeing 737-800 NG mendarat mulus di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Setelah saling mengucapkan salam perpisahan di terminal kedatangan, para risers melanjutkan perjalanan menuju rumah masing-masing.

 

Perjalanan yang Menginspirasi

Datsun Risers Expedition Kalimantan Etape 1 telah berakhir. Kenangan yang tertinggal rasanya tidak akan hilang sepanjang masa. Tidak salah kalau Datsun Indonesia mengklaim DRE sebagai perjalanan yang inspiratif. "Jadilah Sang Petualang yang Gigih Membangkitkan Inspirasi", demikian tagline yang terpampang di laman resmi Datsun Risers Expedition. Bagi para risers, banyak pengalaman berharga yang bisa dipetik dari perjalanan panjang ini. Beberapa di antaranya akan saya bagikan untuk rekan-rekan pembaca.

Pertama, solidaritas. Rasa saling memiliki dan membutuhkan secara tidak langsung tertanam betul di antara para risers. Komunikasi –meskipun melalui media radio panggil/HT—menjadi kunci bagi keselamatan kami. Setiap mobil bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang valid bagi mobil yang di belakangnya. Pada saat hendak menyalip, kami harus menunggu dulu info yang diberikan oleh mobil di depan. Seiring berjalannya waktu, komunikasi semakin mulus dan rasa saling percaya (trust) pun kian terbangun.

Kedua, cinta tanah air. Kita mungkin sudah bosan mendengar orang yang bilang betapa kayanya negeri kita Indonesia. Kita harus melihat dengan mata kepala sendiri kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, salah satunya di Kalimantan. Melalui perjalanan DRE, saya berkesempatan melihat langsung bagaimana keserakahan manusia mengeruk kekayaan alam di Kalimantan khususnya batu bara. Hamparan kelapa sawit sedemikian luas juga merisaukan saya akan keberlanjutan alam di Kalimantan. Kalau bukan kita yang menaruh perhatian, siapa lagi?

Ketiga, mengakui kebesaran Tuhan. Setiap mau mengawali perjalanan, kami tidak pernah lupa memulainya dengan doa. Prinsip safety riding memang menjadi prioritas dalam perjalanan ini, namun kami sepenuhnya menyadari bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan kami dari segala macam bahaya selain Tuhan. Melihat langsung keindahan alam di Kalimantan, khususnya hutan hujan tropis yang lebat serta Kepulauan Derawan, juga semakin membuat saya merasa ‘kecil’ dibanding kebesaran-Nya.

Melalui DRE, Datsun juga berharap bisa menularkan inspirasi ke siapa saja yang dilalui sepanjang perjalanan ini. “Kami berharap Datsun Risers Expedition bukan hanya menjadi perjalanan yang inspiratif bagi para risers, tetapi sekaligus bisa memberi inspirasi kepada adik-adik di sini," ungkap Indriani Hadiwijaya. Pernyataan wanita yang biasa dipanggil Bu Indri tersebut nyata-nyata terbukti. Kami sedikit terharu saat mengetahui anak-anak SD di Miau Baru sangat terkesan dengan kedatangan kami. "Beberapa di antara mereka bahkan meminta nomor telepon kami," cerita Santo Rachmawan soal pengalamannya pada saat acara CSR.

Pulau Kalimantan tidaklah asing bagi saya. Nenek -dari garis ibu--saya adalah orang Balikpapan. Saya sendiri pernah berkunjung ke Balikpapan sekitar sepuluh tahun lalu. Beberapa saudara masih ada di sana, sehingga bukan tidak mungkin saya akan menyambangi kembali Borneo. Namun, melintasi Trans Kalimantan dengan mengendarai mobil sendiri rasanya tidak akan datang kesempatan kedua bagi saya. DRE Kalimantan Etape 1 ini merupakan perjalanan sekali seumur hidup yang akan saya kenang dan ceritakan ke anak cucu kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun