Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pertalite Jodohnya Blue Core

5 September 2015   08:45 Diperbarui: 5 September 2015   08:53 2699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbentang sejarah panjang saat kita bicara tentang Yamaha Motor Indonesia. Pabrikan asal Jepang ini sudah sejak 41 tahun lalu masuk ke Indonesia, tepatnya pada 6 Juli 1974. Tercatat hingga 2014 lalu, Yamaha Indonesia telah memproduksi tak kurang dari 30 juta unit motor. Tanpa reputasi yang baik, mustahil pencapaian itu bisa diraih.

Berbagai varian dan tipe motor telah mereka hadirkan bagi pengendara roda dua di Tanah Air. Beberapa di antaranya cukup melegenda, sebut saja RX King, Force 1 dan FIZ. Keluarnya Mio pada 2003 juga menjadi milestone bagi Yamaha karena pada saat itu motor matic belum booming seperti sekarang.

Yamaha memang tidak pernah berhenti melakukan inovasi. Setiap produk baru yang dimunculkan selalu hadir dengan teknologi terkini. Blue Core merupakan teknologi terbaru yang disematkan pada sejumlah varian motor Yamaha, di antaranya adalah Yamaha N Max, All New Soul GT dan Yamaha Mio M3 125.

Efisien, handal dan bertenaga. Itulah tagline dari mesin Blue Core. Dengan mesin terbaru ini, pembakaran lebih sempurna sehingga bensin lebih irit dan jarak tempuh lebih jauh. Meski menjanjikan konsumsi bahan bakar yang irit, mesin tetap bertenaga karena blue core membuat suhu mesin lebih stabil.

Rahasia keiritan Blue Core adalah performa mesin dengan sistem rendah gesekan sehingga meminimalisasi kehilangan tenaga. Sistem injeksi bahan bakarnya juga telah disempurnakan. Ilustrasinya bisa dilihat sebagai berikut :

Kisi-kisi silinder lebih rapat dan tipis serta oil jet piston cooler yang berfungsi melepas suhu panas di ruang bakar. Yamaha terkenal Handal dengan teknologi khas Yamaha berupa DiASil Cylinder dan forged piston yang sudah terbukti 3 kali lebih awet dari silinder dan piston konvensional, 3 kali lebih kuat karena terbuat dari alumunium dan silikon dan 3 kali lebih ringan dari besi.

Secara sederhana, tiga keunggulan Blue Core adalah :

  • Meningkatkan efisiensi di ruang bakar (increasing combustion efficiency)
  • Mereduksi kehilangan tenaga mulai dari piston dan seluruh komponen pendukung
  • Membuat supply bahan bakar terkontrol dan presisi

 

Pemilihan BBM yang Tepat

Dari tiga model yang sudah mengusung mesin Blue Core, dua di antaranya (Mio 125 dan All New Soul GT) memiliki rasio kompresi sebesar 9,5 : 1. Sedangkan untuk NMax rasio kompresinya lebih besar yaitu 10,5 : 1. Dengan rasio kompresi sebesar itu, pemilihan bahan bakar harus tepat agar semua keunggulan mesin tersebut menjadi tidak sia-sia. Untuk Yamaha N-Max, BBM yang dianjurkan adalah  dengan oktan 92 (Pertamax).


Bagaimana dengan Mio 125 dan All New Soul GT yang memiliki kompresi 9,5 : 1? Ternyata yang paling cocok adalah Pertalite, varian BBM terbaru yang diluncurkan Pertamina beberapa waktu lalu. Dengan oktan 90, Pertalite memang tepat digunakan untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi di antara 9-10.  

Kehadiran Pertalite benar-benar mengisi segmen yang kosong. Seperti kita ketahui, Premium (oktan 88) hanya tepat diberikan pada kendaraan dengan rasio kompresi di bawah 9. Sedangkan Pertamax (untuk kompresi 10-11) dan Pertamax Plus (kompresi 11-12). Dari segi harga, Pertalite juga lebih murah dibanding Pertamax dan Pertamax Plus meski tentu saja sedikit lebih mahal ketimbang Premium.

Kesesuaian angka oktan Pertalite dan aditif yang dikandungnya dengan spesifikasi mesin Yamaha Blue Core akan menghasilkan performa mesin yang jauh lebih baik dibandingkan ketika menggunakan oktan 88. Hasilnya adalah tarikan lebih enteng, kecepatan yang lebih tinggi serta emisi gas buang yang lebih bersih. Hal ini akan menjadikan kendaran lebih lincah dalam bermanufer serta lebih ramah lingkungan. Perbandingan Air Fuel Ratio yang lebih tinggi dengan konsumsi bahan bakar menjadikan kinerja mesin lebih optimal dan efisien untuk menempuh jarak lebih jauh karena biaya operasi bahan bakar dalam Rp/Km akan lebih hemat.

Sementara itu, Pertalite yang dalam tagline nya menjanjikan "Melaju Lebih Jauh", juga hanya bisa tercapai apabila digunakan di kendaraan dengan sistem pembakaran yang sempurna.  So, Blue Core dan Pertalite sepertinya memang benar-benar berjodoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun