Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Preview Indonesia Vs Malaysia: Ini Soal Harga Diri, Kawan

17 November 2011   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:34 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duel antara tim nasional U-23 antara Indonesia dan Malaysia, Kamis (17/11), ibarat final kepagian. Padahal, ini hanya merupakan partai kualifikasi grup B yang sudah tidak menentukan lagi bagi Indonesia. Dapat dipastikan Egi Melgiansyah Cs. tidak akan melepas begitu saja laga sarat gengsi ini.

[caption id="attachment_144107" align="aligncenter" width="565" caption="Skuad Timnas U-23, Tumpuan Harapan Bangsa"][/caption]

“Tugas kami adalah lawan Malaysia dan kami akan serius dengan materi yang telah disiapkan. Tentu kami mementingkan semifinal, tapi kami tidak akan melepas lawan Malaysia, “ begitu janji yang dilontarkan pelatih Rahmad Darmawan.

Pertandingan antara Indonesia dan Malaysia di berbagai cabang olahraga selalu sengit. Pertarungan di lapangan menjadi panas karena sering terbawa ‘kebencian’ di luar arena. Isu sengketa wilayah, konflik perbatasan, penganiayaan TKI dan berbagai persoalan lain sering menimbulkan ketegangan di antara dua negara tetangga ini.

Dalam berbagai bidang kehidupan, kita harus jujur mengakui bahwa Negeri Jiran itu sudah selangkah lebih maju. Mereka setidaknya sudah memiliki salah satu gedung tertinggi di dunia, mampu menggelar Grand Prix F1 dan MotoGP, dan berbagai prestise lainnya. Namun, bukan berarti kita harus merasa inferior atau minder di hadapan mereka.

Di atas lapangan olahraga adalah salah satu kesempatan kita membuktikan kebesaran bangsa ini. Tak heran jika semangat para atlet biasanya berlipatganda saat harus berhadapan dengan Malaysia. Tim bulutangkis putra sudah membuktikannya dua hari lalu. Sore ini, giliran cabang sepak bola yang mengikuti jejak Simon Santoso dkk.

Dari tiga pertandingan sebelumnya, Indonesia sukses mengemas poin maksimal. Tiga kemenangan dari tiga pertandingan –dengan memasukkan sebelas gol dan hanya kemasukan satu—adalah catatan yang cukup mengesankan. Bahkan Thailand yang selama ini kerap menjadi momok, bisa kita benamkan dengan skor 3-1.

Artinya, peluang mengalahkan Malaysia nanti sore cukup terbuka. Hitung-hitungan di atas kertas, kekuatan kita unggul atas mereka. Permainan Malaysia pada tiga pertandingan sebelumnya juga tidak menunjukkan kualitas yang istimewa.

Tapi, kita tidak boleh terlena. Pengalaman timnas senior di Piala AFF 2010 harus menjadi pelajaran. Tampil gagah perkasa di babak kualifikasi, kekuatan skuad Alfred Riedl kala itu langsung rontok saat bersua Malaysia di dua partai puncak, baik tandang maupun kandang.

Tidak masalah jika sore ini timnas gagal mencapai peak performance, dan akhirnya tak mampu mengatasi Bakhtiar Baddrol cs. Target kita adalah medali emas, dan laga nanti malam bukanlah final. Namun, seperti sudah saya gambarkan di atas, semangat para pemain pasti tidak akan mengendur sedikit pun kendati tiga poin bukanlah harga mati yang kita butuhkan lagi. Laga melawan Malaysia adalah soal harga diri, kawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun