Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Preview Indonesia-Kamboja: Langkah Awal Hentikan Puasa Dua Dekade

7 November 2011   08:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa jam ke depan, kita akan menyaksikan laga perdana tim nasional Indonesia U-23 di ajang Sea Games 2011. Adalah Kamboja yang akan menjadi sandungan pertama skuad Garuda Muda. Di atas kertas, Indonesia diunggulkan. Bagaimana hasilnya nanti di lapangan?

[caption id="attachment_142165" align="aligncenter" width="583" caption="Garuda Muda, tumpuan harapan meraih prestasi"][/caption] Beban yang dialamatkan bagi timnas U-23 tidaklah ringan. Mereka dihadapkan pada ekspektasi publik yang haus akan prestasi. Sudah dua dasawarsa lamanya Indonesia tidak pernah berjaya di ajang Sea Games. Terakhir kali tim sepak bola Indonesia menyabet medali emas adalah pada Sea Games 1991 di Manila, Filipina.

Indonesia yang dulu begitu disegani –sampai dijuluki sebagai Macan Asia—kini sudah tak bertaji layaknya ‘macan ompong’. Bahkan, sejak Sea Games 2001 kita tak pernah lagi meraih medali perunggu sekalipun. Puasa gelar itu harus segera diakhiri, dan sekarang adalah momen yang tepat.

Sejujurnya, tidak mudah bagi Egi Melgiansyah dkk untuk bisa mewujudkan misi walaupun sebagai tuan rumah kita diuntungkan dengan besarnya dukungan publik Gelora Bung Karno. Indonesia berada di Grup A bersama Malaysia, Thailand, Singapura dan Kamboja. Tiga tim pertama tentu bukanlah lawan enteng, kalau tidak mau dibilang sebagai kandidat juara.

Beruntung bagi timnas karena di laga perdana hanya menghadapi Kamboja. Kesempatan meraup poin penuh cukup terbuka. Tim yang berjuluk The Royal Khmer Angkor Warriors bukanlah kekuatan utama di Asia Tenggara. Namun, potensi kejutan tetap ada. Dalam beberapa tahun terakhir negara-negara ‘pinggiran’ di kawasan ini mulai unjuk gigi, Filipina, Myanmar dan Laos dapat dikedepankan sebagai contoh.

Sinyal ini sudah ditunjukkan oleh asisten pelatih Kamboja, Meas Channa. "Kami akan mencoba memberi yang terbaik. Pemain dan permainan Kamboja sekarang lebih baik dari sebelumnya," akunya kepada rekan-rekan media. Ia juga menyatakan bahwa timnya akan bermain untuk mengincar seri apalagi sekadar menghindari kekalahan.

Jelas timnas Indonesia tak boleh ceroboh. Kekalahan di laga ini akan sangat menentukan langkah kita selanjutnya. Tiga poin adalah harga mati. Pertanyaannya, apakah timnas kita sudah sepenuhnya siap? Secara obyektif, saya belum terlalu yakin skuad asuhan Rahmad Darmawan sudah benar-benar siap. Bahkan sang pelatih sendiri tak kunjung mengumumkan 20 nama yang akan masuk dalam tim dari 27 yang ada sekarang.

Eks pelatih Persija ini bisa saja berdalih hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga soliditas tim. Tapi sah-sah juga bila kita beranggapan jika RD masih bingung untuk memilih siapa yang harus dicoret. Ia tentu tidak mau salah perhitungan dengan menyingkirkan tujuh pemain yang ternyata kelak akan sangat dibutuhkan tenaganya.

Well, siapapun yang dipilih RD untuk menjadi the first twenty, mereka adalah yang terbaik. Begitu juga yang dipercaya tampil sebagai starting eleven malam nanti. Semoga saja mereka bisa melakukan tugasnya dengan lancar dan membawa hasil maksimal bagi tim.

Bedah Strategi

Dalam beberapa laga ujicoba menjelang Sea Games, terlihat bahwa coach RD mematangkan beberapa skema permainan, di antaranya adalah 4-2-3-1 dan 4-4-2. Besar kemungkinan RD akan memilih 4-4-2 untuk menghadapi Kamboja nanti malam.

Dari segi postur tubuh, kedua kesebelasan tidak jauh berbeda. Meski demikian, Indonesia akan tampil percaya diri untuk mengandalkan bola-bola atas atau umpan lambung. Hal ini didukung dengan adanya winger yang memiliki kemampuan penetrasi dan mengirim umpan yang baik. Mereka adalah Oktovianus Maniani dan Ferdinand Sinaga.

Patrick Wanggai dan Titus Bonai akan dimanjakan bukan hanya oleh pemain sayap melainkan juga pasokan bola dari Egi sebagai jenderal lapangan tengah. Untuk urusan mencetak gol sepertinya tidak akan terlalu sulit. Yang saya khawatirkan justru koordinasi di lini belakang yang sepertinya belum cukup sempurna. Praktis hanya Gunawan Dwi Cahyo yang sudah cukup matang mengawal pertahanan. Diego Michels dan Yerico Christiantoko tidak boleh terlalu asyik membantu serangan.

Jika semua berjalan mulus, Indonesia akan dengan mudah mengemas tripoin. Ayo kita berikan dukungan dan doa untuk kesuksesan timnas.

Indonesia Bisa!

Perkiraan Pemain:

Indonesia (4-4-2): Kurnia Meiga; Hasyim, Gunawan, Diego, Yerico; Oktovianus, Dirga, Egi, Ferdinand; Titus Bonai, P. Wanggai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun