Raul Gonzalez Blanco adalah salah satu pemain yang saya kagumi. Rasa hormat dan respek juga selayaknya diberikan oleh Real Madrid, klub yang ia bela selama 16 tahun. Tak kurang dari 228 gol dari 550 laga ia persembahkan. Namun, kedatangan bintang-bintang baru di Santiago Bernabeu membuat ia tersingkir. Dianggap sudah habis, El Real bersedia melepas mantan pangerannya itu. Raul akhirnya memilih Schalke sebagai pelabuhan barunya.
[caption id="attachment_100543" align="aligncenter" width="300" caption="Didepak Real Madrid bukan akhir segalanya bagi Raul Gonzalez"][/caption]
Sempat kesulitan beradaptasi, pemain berusia 33 itu kini telah menemukan sentuhannya. Ia memiliki andil besar atas kesuksesan Schalke melaju hingga semifinal Liga Champions. Di babak perempat final, Die Knappen mendepak Inter Milan dengan skor agregat 7-3.
Kamis (14/4) dinihari WIB, satu gol Raul ke gawang Julio Cesar menjadi pembuka kemenangan 2-1 Schalke atas Nerazzuri. Sepekan sebelumnya, pemain yang identik dengan nomor punggung 7 ini juga membobol gawang Inter, saat Schalke membantai tim tuan rumah 5-2. Dengan tambahan dua gol itu, Raul makin mengokohkan rekornya sebagai pencetak gol tersubur di kompetisi elit Benua Biru. Suami dari Mamen Sanz ini telah mencetak 71 gol!
Jumlah itu masih mungkin untuk terus bertambah, namun Raul adalah tipe pemain yang lebih mendahulukan kepentingan tim daripada hasrat pribadi. Seandainya harus memilih, ia pasti lebih memilih membawa Schalke menjadi juara alih-alih mempertajam rekor golnya.
Akan menjadi mimpi buruk bagi Madridistas jika kelak Schalke lolos ke final dan berhadapan dengan Madrid. Dengan segudang pengetahuannya tentang klub ibukota Spanyol itu, ditambah dengan motivasi tinggi pembuktian diri, Raul akan jadi senjata mematikan bagi The Royal Blues.
Drama ini baru akan tersaji jika kedua tim bisa melewati lawannya masing-masing di semifinal. Madrid harus berjibaku dalam laga bertajuk ‘El Clasico’ lantaran bertemu musuh bebuyutan di La Liga, Barcelona. Sementara Schalke harus berusaha keras melewati hadangan Manchester United.
The Red Devils tentu bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Tapi, Impossible is Nothing. Raul paham betul makna dari kalimat tersebut. Selamat berjuang Raul, tunjukkan pada dunia bahwa dirimu belum habis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H