"Ke mana, sih, Ibu?"
Aku masih memegang kantong plastik berisi bakso yang kubeli tadi. Aku pun menaruh bakso itu di atas meja makan, lalu pergi menuju ke kamar.
***
Malam telah tiba, aku pun bersiap-siap untuk melaksanakan kewajibanku. Ransel yang selalu menjadi teman pagiku kuambil dari tempatnya. Namun, suara bising yang berasal dari luar kamar membuatku menghentikan aktivitas.
"Loh? Ada Bulik to?"
"Apa ini Bulik?"
Plastik hitam yang tergeletak di meja tamu membuatku penasaran dengan isinya.
"Itu soto dari Bude Sri," jawab bulik Rati.
"Wah! Tadi pas lewat depan rumahnya Mbah Wiyo tiba-tiba ada yang lewat," cerita bulik Rati pada ibuku.
"Langsung tak rem, untung gak jatuh," lanjut bulik Rati.
"Lihat apa?" tanyaku.
"Kayak kucing tapi cepet banget jadi agak gak jelas."