Bagan 1
Kadang waktu tak bisa di prediksi seperti halnya pertemuan aku dan dirimu. Aku tak menyangka nyangka kita bisa sampai sedekat ini,kadang aku bertanya-tanya dari mana awalnya pertemuan ini. Tak pernah sedikitpun aku melihat mu diantara barisan mereka satu kali pun tak pernah.
  Awal dan tujuan
Aku yang ekstrover memikirkan bagaimana caranya aku bisa bergaul dengan teman baru dan lingkungan baru.
Tak pernah sedikitpun tersirat dalam kepalaku akan menaruh hati pada siapapun. Ku niatkan semuanya untuk tujuan utamaku hingga satu waktu jiwa penolong ku menggebu aku yang melihat notif di WhatsApp yang menurutku hal yang masih wajar aku lakukan sesama manusia. Dia menanyakan solusi atas permasalahan nya lantas aku memberikan jawaban berupa saran yang membuat kita salah faham, mungkin hal kecil itulah yang menjadi awal cerita menarik ku tentang mu.
 Aku yang  salah mengira kamu sama sepertiku itu lah yang membuat aku terlihat bodoh di pikiranmu bahkan sampai sekarang kau ungkit hal itu sebagai bahan dekat dengan ku.Aku berpikir mungkin ini tak kan berlanjut semana mestinya seperti yang pernah aku alami sebelum sebelum nya tapi ternyata kali ini berbeda kau mengubah semua pikiran ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H