Mohon tunggu...
Shely Salima
Shely Salima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030048

Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030048

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Intip Keseruan Belajar Sejarah di Museum Sonobudoyo, Ada Apa Yaa?

15 Juni 2022   05:11 Diperbarui: 15 Juni 2022   05:15 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta atau Jogja banyak dikenal sebagai Kota Wisata. Karena banyaknya tempat wisata yang ada di Jogja, mulai dari pegunungan hingga pantai semuanya ada. Tapi Jogja juga nggak kalah dengan museum-museum sejarahnya, salah satunya yang bisa Anda kunjungi ketika berada di Jogja adalah Museum Sonobudoyo.

Museum ini diapit oleh dua tempat wisata yang terkenal di Jogja yakni Malioboro dan Keraton. Museum ini berada di Jalan pangurakan Nomor 6, Kalurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum Sonobudoyo buka pada hari selasa-minggu dengan jam operasional 08.00-16.00. Khusus pada hari Jumat buka pukul 08.00-14.30. Museum ini hanya tutup pada hari Senin dan hari libur nasional. Cukup dengan merogoh kocek Rp3000 saja Anda dapat memasuki Museum Sonobudaya

Museum ini diresmikan dan beroperasi pada tanggal 6 November 1936 dengan nama Sonobudoyo. Arti kata sono sendiri adalah tempat, sedangkan kata Budoyo berarti budaya. Jadi Sonobudoyo dapat diartikan sebagai tempat budaya

Di dalam museum ini terdapat banyak sekali peninggalan bersejarah dengan berbagai bentuk.

Museum Sonobudoyo Yogyakarta juga merupakan museum terbesar kedua di Indonesia dari jumlah koleksinya. Dengan total keseluruhan koleksi kurang lebih dari 65.000 yang akan dibagi ke dalam beberapa kategori. Namun tidak semuanya dipamerkan hanya beberapa koleksi pilihan yang akan dibagi ke dalam 10 ruangan. Pada setiap bagiannya menyimpan benda sejarah yang berbeda-beda dan kemudian dikategorikan seperti arsip kuno, alat musik, Arca kain batik, lukisan senjata dan masih banyak lagi.

Saya mengunjungi museum ini pada hari Selasa(14/6). Saat masuk Saya sempat bingung keberadaan pintu masuk museum. Tak lama kemudian, saya dihampiri oleh salah satu petugas senior dan menunjukkan jalan masuk menuju museum.

Uniknya, museum ini membuka magang atau Praktik Kerja Lapangan(PKL) bagi para siswa-siswi SMK. Pada awal masuk Anda akan dicek suhu dan ditawarkan untuk dipandu atau tidak.

Saya dipandu oleh salah satu siswi SMK Negeri 6 Yogyakarta yang sedang magang atau Praktik Kerja Lapangan(PKL). Penjelasan yang diberikan oleh pemandu museum ini sangat jelas singkat dan mudah dimengerti dan dibawakan cukup asik, mengingat umur kita yang tak jauh beda. Kadang beberapa kali sambil menjelaskan pemandu ini juga sedikit bercanda sehingga materi yang diterima lebih mudah dan sangat berbekas.

Berikut beberapa ruangan yang ada di Museum Sonobudoyo:

1. Ruang pengenalan

dokpri
dokpri

Bisa disembut juga sebagai ruang intro, di sini berisi secara ringkas benda-benda yang akan berada di ruangan selanjutnya. Pada ruangan ini terdapat lambang Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Fakta uniknya pada Keraton Yogyakarta setiap pergantian Sultan akan bertambah bulu sayap. Sedangkan pada Keraton Surakarta hanya diganti angka di tengah lambang tersebut.

Pada ruangan pengenalan ini juga terdapat rak yang digunakan sebagai wadah alat kecantikan kalau sekarang kita sebut wadah skincare dan juga digunakan sebagai tempat menaruh bumbu.

2. Ruangan prasejarah

dokpri
dokpri

Menampilkan alat-alat pada masa prasejarah seperti batu serpih yang digunakan untuk menguliti hewan buruan di ruangan ini juga ditampilkan replika kerangka tulang manusia yang dikubur di dalam peti kaca. Karena letaknya di tengah ruangan pameran tentu saja ini menarik perhatian saya.

Pada ruangan ini Anda akan mengetahui cara hidup manusia sebelum mengenal tulisan seperti berburu mengumpulkan mengolah makanan dan mulai bercocok tanam. Pada ruangan ini juga terdapat beberapa patung sebagai media sistem kepercayaan antara roh dan nenek moyang.

3. Ruangan klasik dan Islam

dokpri
dokpri

Ruangan ini berisi koleksi pada periode Hindu Budha hingga masuknya Islam di nusantara. Di sini juga ditampilkan beberapa patung dewa dan Dewi dalam kepercayaan Hindu dan Budha. Di sisi lain pada masa ini manusia sudah mengenal cara menulis di atas Lontar dan buku. Terdapat juga pengenalan keris dengan media touchscreen.

 4. Ruangan batik

dokpri
dokpri

Dalam ruangan ini berisi beberapa koleksi batik dan alat yang digunakan. Ruangan batik juga menjelaskan Bagaimana proses pembatikan dimulai dari kain putih yang kosong kemudian menjadi Kain batik jadi. Pada ruangan ini juga terdapat beberapa kain yang dipamerkan beserta makna filosofisnya.

 5. Ruang wayang

dokpri
dokpri

Ruangan ini menampilkan wayang dari cerita Mahabharata dan Ramayana. Tak lupa terdapat juga beberapa wayang kancil kemudian wayang kelahiran Isa al-Masih dan mau yang lainnya. Yang paling menarik dari ruangan ini Anda akan disuguhkan animasi wayang secara 3D dengan cerita Ramayana. 

6. Ruangan Jawa

dokpri
dokpri

Ruangan ini berisi berbagai koleksi seni seperti kursi dan sekat kayu rumah dengan ukiran Jepara. Terdapat juga beberapa koleksi miniatur tandu yang digunakan pada zaman dahulu. Mirip yang di Korea yaa, Indonesia juga punya senggol dong.

 

7. Ruang topeng

dokpri
dokpri

Banyak koleksi topeng pada ruangan ini, seperti topeng Bali pada cerita Ramayana dan topeng Yogyakarta dalam cerita Panji.Terdapat juga topeng yang memiliki makna filosofis tentang sifat-sifat buruk manusia.

8.Ruang Bali

Ruangan ini adalah ruangan terakhir Museum Sonobudoyo. Ruangan Bali berisi berbagai kesenian yang ada di Bali.Terkadang ada kesenian dari Lombok yang nyempil di ruang Bali ini. Terdapat patung bali patung tarian keris Bali dan pintu khas bali. Akhir kunjungan Anda dapat berfoto-ria dengan gapura bali di luar museum. Spot foto ini sangat ramai di media sosial.

Itulah beberapa koleksi dan ruangan yang terdapat di Museum Sonobudoyo. Masih banyak ruangan dan koleksi menarik lainnya yang patut Anda lihat ketika berkunjung di Museum Sonobudoyo. Selain berkeliling melihat-lihat koleksi museum, ada banyak hal lainnya yang menarik. Anda dapat berkunjung pada Bioskop Sonobudoyo. Bioskop ini tidak dikenakan tarif alias gratis. Terdapat pula live music yang diadakan setiap malamnya.

Semoga informasi ini dapat membantu Anda .Selamat berkunjung ke Museum Sonobudoyo~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun