Mohon tunggu...
Shely Salima
Shely Salima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030048

Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030048

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pameran Jayapatra dan Koleksi Kereta Keraton, Seperti Apa Ya?

14 Juni 2022   15:31 Diperbarui: 15 Juni 2022   01:42 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kereta Kyai Jetayu
Memiliki nama yang diambil dari seekor burung sebangsa garuda dalam legenda Ramayana. Kereta ini dibuat di Yogyakarta sekitar tahun 1925-1931. Kereta ini dirancang oleh  Sultan Hamengkubuwono VIII. Kereta ini ditarik oleh empat ekor kuda tanpa Kusir tapi dapat dikendalikan oleh seorang plaer yang duduk di atas Kuda. Kereta ini digunakan untuk gladi bersih prajurit dan menyaksikan pacuan kuda di balapan yang sekarang bertempat di Jalan Urip Sumoharjo.

Kereta Kyai Winomoputro(Dokpri)
Kereta Kyai Winomoputro(Dokpri)
3. Kereta Kyai Winomoputro

Buatan Hermans & Co kota Den Haag, sekitar tahun 1850-1860. Kereta ini ditarik oleh 6 ekor kuda. Pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VI diperuntukkan khusus bagi Sang putra mahkota atau Pangeran salon pengganti raja.

Kereta Garuda Yaksa (Dokpri)
Kereta Garuda Yaksa (Dokpri)
4. Kereta Garuda Yaksa/ Kereta Kencana

Memiliki nama yang berarti kendaraan burung matahari. Kereta ini dipesan oleh Sultan Hamengkubuwono V di Hermans & Co kota Den Haag. Kereta ini ditarik 8 ekor kuda dan dipergunakan setiap ada upacara kebesaran seperti pada saat penobatan Sri Sultan Hamengkubuwono VII, IX dan X.

Setelah melihat-lihat kereta, akan beberapa diorama-diorama upacara seperti Upacara Tetesan, Upacara Perkawinan Agung Perkawinan putri dan Upacara Chitanan. Setelah itu barulah Anda akan memasuki ruangan Pameran Jayapatra  yang khas dengan warna hijau ala-ala vintage.

Inti dari pameran Jaya Patra ini menceritakan urutan Bagaimana dedikasi Keraton bagi Indonesia hingga tahun 1908 dan dampaknya hingga saat ini. Dalam pameran ini ditampilkan juga koleksi museum Keraton yang merupakan bukti dari gambaran perjalanan Keraton Yogyakarta dalam memberikan Sumbang Asih kepada Indonesia. Koleksi museum ini diurutkan dan disusun berdasarkan beberapa kelompok, seperti :

1. Dedikasi Keraton Yogyakarta dalam bidang pendidikan  dan budaya, dalam ruangan pertama.

Ruanga ini menjelaskan pada masa pemerintahan Sultan ke-7 sekitar 1877-1921 ditemukan data dan fakta terkait kehadiran sekolah-sekolah partikelir atau sekolah yang dibangun di atas tanah-tanah Keraton atau swasta.  Dukungan Sultan pada sekolah ini adalah melalui pembiayaan operasional sementara pemerintah Hindia Belanda pendukung dengan material bangunan.  Dalam ruangan ini juga ditampilkan beberapa serat atau manuskrip berbentuk buku yang berisi tentang budi pekerti tanggung jawab dan kisah-kisah mistik Jawa kuno. Pada ruangan pertama ini juga menampilkan bagaimana dedikasi Keraton Yogyakarta dalam bidang kebudayaan berupa topeng kesenian dan hiasan kepala.

2. Dedikasi Keraton Yogyakarta dalam bidang pemerintahan, meliputi aspek sosial politik. 

Bermula pada Sumpah Pemuda 1928 hingga lahirnya Republik Indonesia Serikat 1950. Ruangan ini berisi urutan singkat pada bidang pemerintahan oleh keraton YogyakartaPada ruangan ini juga ditampilkan beberapa koleksi barang antik berupa koleksi uang golden, mesin ketik, senjata dan radio

3. Pada Ruangan ketiga mengisahkan tentang dedikasi Sultan Keraton Yogyakarta pada bidang pemerintahan , kepramukaan,  dunia olaraga. Pada ruangan ini terdapat diorama yang berisi bukti-bukti dan sejarah singkat di bidang tersebut.

Di akhir ruangan Anda akan menemukan dua mobil vintage yang digunakan oleh Sultan Hamengkubuwono IX, yakni :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun