Mohon tunggu...
Shely Salima
Shely Salima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030048

Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030048

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Yuk Mengelola Sampah

20 Februari 2022   02:18 Diperbarui: 20 Februari 2022   03:21 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tempat Pembuangan Sampah | Sumber : emmet/ Pixel.com

Hari Peduli Sampah Nasional memperkuat peran kita untuk terlibat secara langsung penanganan sampah di Indonesia. Melalui upaya- upaya kita meningkatkan dampak positif dan kualitas pengelolaan sampah di indonesia. Yuk, mulai menjaga lingkungan.

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Februari. Peringatan HPSN bermula dari kenangan kelam tragedi longsoran sampah di TPA Leuwigajah, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam. 

Peristiwa tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Timbunan sampah setinggi 60 meter itu goyah diguyur hujan deras. Kumpulan gas metana pada tumpukan sampah meledak dan terjadilah longsor.

Akibatnya, merenggut 157 korban jiwa dan menghapus Desa Cilimus dan Pojok dari peta karena tergulung longsoran sampah. Peritiwa ini menjadi awal mula Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) agar tidak terulang kembali kejadian yang sama.

Tragedi di atas menyadarkan kita bahwa pengelolaan sampah merupakan hal yang serius. Kita harus membangun kesadaran upaya-upaya pengelolaan dan pemilahan sampah. Pengelolaann sampah dapat menggunakan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Penerapan 3R ini dapat dilakukan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.

Reduce, Reuse, Recycle adalah bentuk kecil dari kita dalam pengelolaan sampah. Hal kecil ini akan berdampak besar bila kita sedikit meluangkan sedikit waktu, kepedulian, dan melakukannya bersama serta konsisten.

Reduce atau mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan munculnya sampah. Nah, caranya dengan penggunaan tas berbahan kain demi mengurangi penggunaan kantung plastik. Penggunaan tas kain ini sudah banyak mengurangi munculnya sampah baru. Selain itu, kita bisa menghindari dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai dan kurang perlu.

Reuse atau menggunakan kembali sampah yang dapat digunakan. Contohnya adalah penggunaan barang yang dapat berulang pakai, seperti kotak makan dan tempat minum yang berbahan aman. Penggunaan serbet sebagai penganti tisu dan memilih baterai yang dapat di charge kembali turut memberikan pengaruh pada langkah ini.

Recycle atau mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi produk baru yang bermanfaat. Misalnya, pengolahan sampah organik menjadi kompos sedangkan sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat. Salah satu contoh adalah penggunaan botol plastik sebagai pot taman, celengan, dan tempat pensil.

Tak hanya itu, kita bisa memanfaatkan bank sampah sebagai media daur ulang. Kita hanya perlu mendaftar dan mengumpulkan sampah-sampah kemudian disetorkan kepada bank sampah terdekat. Jumlah sampah yang terkumpul akan ditimbang dan dihargai sejumlah uang.

 Namun tidak semua sampah dapat diterima, bank sampah hanya menerima sampah kering atau anorganik. Pada skala rumah tangga jenis sampah yang bisa dijual di bank sampah mayoritas seperti botol plastik, gelas plastik, koran, kertas hvs, kardus, kaleng, dll.

Bank sampah juga menolak sampah Bahan Beracun Berbahaya (B3) seperti kaleng bekas pengharum ruangan, deterjen baju, pembersih lantai, insektisida, batu baterai, dll. Sampah B3 disediakan tempat sampah khusus yang tersebar di tempat umum layaknya rumah sakit, pasar, dan sekolah. 

Melansir data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, tercatat jumlah bank sampah di Indonesia sebanyak 11.556 unit yang tersebar di 363 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Kementerian LHK juga menyinergikan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 dengan tiga program utama yaitu, pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program kampung iklim (Proklim), serta Perhutanan Sosial. 

Kementrtian LHK mengambil tema " Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim", pada HPSN 2022 diharapkan menjadi platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong untuk mengendalikan dampak perubahan iklim yang timbul dari sektor sampah.

Direktur Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (B3), Rosa Vivien Ratnawati menegaskan untuk bergerak lebih yaitu agar pengelolaan sampah turut berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

Satu lagi nih, kita bisa belajar cara mengelola sampah dari film pendek edukatif "Bude Jo Belajar Kelola Sampah" yang dirilis pada tahun lalu. Tidak ada salahnya untuk menonton, justru ini akan menambah pengetahuan dalam mengelola sampah.

Film pendek ini akan ditayangkan kembali pada Minggu, 20 Februari 2022, pukul 08.00 WIB melalui kanal Youtube Kementrian LHK.

Film ini mengangkat latar belakang permasahan sampah pada 2020, di mana timbulan sampah sangat besar sekitar 67.8 juta ton. Tentunya jumlah ini akna terus bertambah seiring waktu dan pertumbuhan jumlah serta kesejahteraan masyarakat.

Film "Bude Jo Belajar Kelola Sampah" menjadi media kampannye pengelolaan sampah yang ditujukan bagi semua pihak. Kampanye ini bertujuan pula penyadartahuan yang dapat menjangkau semua orang, dengan mengedukasi masyarakat untuk mengurangi dan mengelola sampah di lingkungannya. Pengelolaan sampah pada film ini ditayangkan dengan jelas dan mudah dipahami.

Film pendek ini dikemas secara lucu, menarik, dan informatif. Film ini menggambarkan kehidupan sehari-hari yang menampilkan contoh solusi pengurangan dan penanganan sampah yang dapat dilakukan secara sederhana di rumah oleh satu keluarga.

Harapannya film ini menjadi inspirasi bagi semua orang untuk terus mengurangi sampah dan mengelola mulai dari rumah.

Sinopsis film "Bude Jo Belajar Kelola Sampah"

Mengisahkan tokoh utama Bude Joko atau Bude Jo (diperankan oleh Ozie), mendapatkan pengalaman baru dalam mengelola sampah saat mengunjungi kerabatnya di Jakarta. Bude Jo banyak belajar tentang pemilahan sampah, cara membuang sampah masker, bank sampah, budaya 3R (Reduce, Recycle, Reuse), daur ulang sampah menjadi barang kerajinan, hingga aspek ekonomi sirkular perusahaan pengolahan sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun