1. Kesadahan Sementara
Air menjadi sadah sementara jika mengandung senyawa ion bikarbonat (HCO), Ca(HCO), atau Mg(HCO).
Air sadah ini disebut juga air bikarbonat. Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan cara memanaskan air sehingga tidak mengandung ion Ca2+ atau Mg2+. Bila dipanaskan, bikarbonat ini membentuk senyawa karbonat. Kesadahan sementara disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu dengan menambahkan larutan Ca(OH )2.
2. Kesadahan Permanen
Jika air mengandung anion, bukan bikarbonat (dari kation Ca' atau Mg), maka air tersebut mempunyai kesadahan permanen, oleh karena itu disebut juga air sadah non-bikarbonat. Anion yang terikat adalah Cl-, NO3 -, atau SO4^2- artinya senyawa yang terlarut adalah CaCl2, MgCl2, Ca(NO3)2. Dimana ada kemungkinan Mg(NO3)2, CaSO4- atau MgSO4-. Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah permanen karena proses menghilangkan kesadahan tidak dapat dilakukan hanya dengan pemanasan saja, melainkan harus melalui reaksi kimia.
Reagen yang digunakan adalah larutan karbonat yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Tujuan penambahan larutan karbonat adalah untuk menyebabkan ion Ca bereaksi dengan ion CO sehingga membentuk endapan CaCO3. Terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti tidak terdapat ion Ca2+ atau Mg2+ di dalam air.
Penetapan kesadahan total dapat dilakukan dengan metode kompleksometri dengan cara:
1. Sampel air diambil 25 ml, dimasukan kedalam labu Erlenmeyer 250 ml.
2. Ditambahkan 25 mL aquades, kemudian digojok.
3. Larutan buffer pH 10 ditambahkan sebanyak 1 mL sampai 2 mL., dan tambahkan sepucuk indikator EBT.
4. Lakukan titrasi dengan larutan baku EDTA 0,01 M secara perlahan sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru.