Mohon tunggu...
Humaniora

Biografi Penulis Sirah Nabawiyah (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri)

9 April 2019   22:05 Diperbarui: 30 Juni 2021   08:46 2562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biografi Penulis Sirah Nabawiyah (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri) | freepik

Nama lengkap beliau adalah Shafiyyurrahman bin Abdullah bin Muhammad Akbar bin Muhammad Ali bin Abdul Mu'min bin Faqirullah Al-Mubarakfuri Al-A'zhami.Lahir pada 6 Januari 1943 di Mubarakpur, India. Keluarga beliaudinasabkan kepada kaum Anshar,sebagaimana banyak keluarga lain di india dinasabkan kepada mereka.Bahkan,secara spesifik sebagai keturunan Abu Ayyub Al-Anshari.

Baca juga: Syair dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam

Pada masa awal pertumbuhan, beliau banyak mempelajari Al-Qur'an,kemudian masuk ke Madrasah Darut Ta'lim di Mubarakpur (1948). Beliau belajar disana selama 6 tahun hingga lulus level Ibtidaiyah. Kemudian melanjutkan studi di Madrasah Ihya'Ul'Ulum di Mubarakpur pada januari 1954. Di sana selama 5 tahun beliau fokus mempelajari bahasa Arab , kaidah-kaidahnya, serta ilmu-ilmu syar'i seperti Tafsir, Hadist, Fikih, Usul Fikih,dll. Akhirnya beliau berhasil lulus pada Januari 1961 dengan predikat mumtaz (cum laude). Bahkan,sebelum itu beliau sudah berhasil meraih ijazah bergelar Maulawi pada Februari 1959. JUga, titel Alim dari Hai'ah Al-Ikhtibarat li Al-'Ulum Asy-Syarqiyyah di Allahabad, India pada februari 1960.

Selepas menyelesaikan pendidikan formal, beliau banyak menghabiskan waktu untuk mengajar, berkhotbah, dan menyampaikan kajian umum serta berdakwah di daerah Allahabad. Beliau pun diundang untuk mengajar di Madrasah Faidh'Ammselama 2 tahun. sempat pula mengajar setahun di Universitas Ar-Rasyad di A'zhamkadah. 

Kemudian diundang ke Madrasah Darul Hadist di Mu"afi pada Februari 1966 dan mengajar di sana selama 3 tahun. Beliau dipercaya sebagai Pembantu Ketua Bagian Pengajaran dan Urusan Internal. Kemudian beliau mendapatkan amanat sebagai Wakil Ketua Umum yang bertanggung jawab terhadap urusan internal maupun eksternal lembaga sekaligus sebagai supervisor staf pengajar di Jami'Saiwani selama 4 tahun akademik.

Baca juga: Sirah Nabawiyah Muhammad SAW : Sirah yang Selalu Membuat Para Pembacanya Ikut Bershalawat Padanya

Setelah kembali ke Tanah Air pada akhir 1972, beliau mengajar di Madrasah Darut Ta'lim, dan menjabat sebagai DIrektur Pengajaran selama 2 tahun akademik. Atas permintaan rektor Universitas Salafiyah,Benares, beliau pindah mengajar di sana pada 1974. Selanjutnya lebih banyak melaksanakan amanat di bidang kegiatan belajar-mengajar dan dakwah di sana selama sekitar 10 tahun ke depannya. Beliau pun menjadi Pemimpin Redaksi majalah bulanan Muhaddits yang terbit di india dalam bahasa Urdu. di sela-sela kesibukan tersebut, beliau sempat meraih gelar formal dengan titel Fadhilah di bidang Sastra Arab pada 1976.

Pada tahun yang sama Rabithah Al-Alam Al-Islami di Mekkah menyelenggarakan kompetisi ilmiah tentang sirah nabawiyyah, yaitu pada Konferensi Islam International I tentang Sirah Nabawiyyah yang diselenggarakan di pakistan. Pada momen itulah Syaikh menulis kitab Ar-Rahia Al-Makthum dan berhasil meraih juara I. Kemudian melanjutkan proyek riset ilmiah ke Universitas Islam Madinah untuk melanjutkan proyek riset ilmiah di Pusat Pelayanan Sunnah dan Sirah Nabawiyyah pada 1409 H dan bekerja di sana hingga akhir Sya'ban 1418 H. Beliau meniggal ketika shalat jumat pada 10 Dzulqa'dah 1427 H/1 Desember 2006 M di tempat kelahiran beliau,Mubarakpur,India.

Baca juga: “Sirah Nabawiyah” Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

Syaikh memiliki sejumlah kaya di bidang tafsir, hadist, mushthalah, sirah nabawiyyah, dakwah. Jumlahnya sekitar 10 judul dalam dua bahasa,Arab dan Urdu. Di antaranya yang terpenting:

Ar-Rahiq Al-Makhtum (telah diterjemahkan setidaknya ke dalam 15 bahasa yang berbeda), Raudhatul Anwari fi Siratin Nabiyyil Mukhtar (versi ringkas tentang sirah nabawiyyah), Minnatul Mun'im:Syarh Shahih Muslim, Ithaful Kiram: Syarh Bulugh Al-Maram, Bahjatun Nazhari fi Mushthalahi Ahlil Atsar, Ibrazul Haqqi wash Shawwab fi Mas alatis sufuri wal Hijab, Al-Firqah An-Najiyyah: Khasha'ishuha wa Mizatuha,Al-Bisyarat bi Muhammad fi Kutub Al-Hind wa Al-Budziyyin, dan Al-Mishbah Al-Munir: Tahdzib Tafsir Ibn Katsir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun