Mohon tunggu...
Cece Cellia
Cece Cellia Mohon Tunggu... -

Ordinary People.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Haji Preman

26 Februari 2014   15:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:27 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

nah, ini...bikin ndak seneng ati dengernya

"jangan sok merintah-merintah....pencuri ngajarin anak buahnya nyuri"

Astaghfirullah hal adzhiiimmmm.....Bapak preman juga saya ndak menghakimi bapak kok. Because it has nothing to do gt loh, ndak ada hubungannya!! Ndak bayar listrik ma nilai kinerja orang, bawa-bawa kata : baru menjabat lagi.

Eh, pak saya emang baru....tapi kalau masalah ngurusin orang-orang ndak tahu diri kayak bapak yang ndak m au bayar listrik trus marah-marah soalnya meterannya dibongkar sih, seriiinggg!!!!!!!!! Sama seringnya kayak bapak malak orang dan nagihin retribusi2 keamanan di pasar-pasar dan di tambang!!!

Mulai kesel, sampek kepengen nendang wajah bapak itu sampek hancur.

"Saya ini emang cuman lulusan SD buk, tapi soal mimpin anak buah......tanya saya kayak apa" ujarnya lagi, sombongnya ajubileee.

Pantesss!!!! Lulusan SD......jadi ngomongnya nyablak ajah. Dipikir perusahaan listrik di bawah keteknya apa.

Nanti deh pak, kalo saya punya perusahaan nuklir baru saya tanyak bapak gimana cara ngumpulin semua anak buah bapak (termasuk bapak sendiri) di lapangan yang gueedeeee, trus di bom nuklir semuanya biar ludes, ndak ada lagi preman-preman sejenis yang bikin saya ndak enak makan, ndak enak tidur.

Sumpah kesel banget. Sempet niat ndak bakalan bongkar-bongkar meteran orang lagi. Sedih juga, karena ada orang bicara menilai kinerja saya, yang saya bangun selama bertahun-tahun saya kerja.

Mencoba loyal.

Berusaha jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun