Mohon tunggu...
Shellya Dirgantari
Shellya Dirgantari Mohon Tunggu... -

SDN Kapas MTsN Pare 1 MAN Kota Kediri 3 ICP PGMI UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yang Terpenting Menurut Vygotsky

19 Mei 2014   14:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

** Optimis dan yakin akan kemampuan diri sendiri, menjadi kunci dalam meraih masa depan yang cerah! Pokoknya, jangan sampai kegagalan menjadi halangan untuk meraih masa depan yang cerah. Belajarlah selalu dari kegagalan, dan jangan lupa untuk menghargai setiap usaha yang Anda buat. Life is a place to learn!. ~ Diana Arinanda

Yang Terpenting Menurut Vygotsky

Menurut Vygotsky, setiap individu yang terlahir ke dunia sudah mempunyai bekal yaitu potensi yang ada dalam diri kita masing-masing. Dalam konteks belajar, tidak ada yang namanya individu bodoh, melainkan dia belum mendapatkan metode belajar yang tepat. Sehingga dia belum bisa mengembangkan potensi yang telah ada dalam dirinya. Andaikan dia sudah mendapatkan metode belajar yang tepat, pastilah dia akan bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Ketika diterapkan dalam pembelajaran, teori Vygotsky ini mengharuskan seorang guru untuk menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta didik sebelumnya. Seorang guru harus memulai pembelajaran dengan sesuatu yang telah diketahui oleh peserta didik. Bagaimana cara seorang guru mengetahui sejauh mana pengalaman dia tentang bab yang akan dibahas? Tentu saja dengan cara memberikan pertanyaan pancingan terlebih dahulu. Lebih jelasnya bahwa peserta didik harus belajar sesuatu “A” dulu sebelum belajar sesuatu “B”.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa tahap perkembangan usia anak sekolah dasar adalah belajar dari sesuatu yang konkrit. Menurut teori ini, seorang guru harus mampu mengintegrasikan pembelajaran dengan sesuatu yang realistik dan relevan. Misalnya belajar di alam terbuka, di museum, berkunjung ke koperasi, dan lain sebagainya.

Dengan melakukan pembelajaran yang realistik dan relevan, diharapkan peserta didik mampu untuk berinteraksi dengan lingkungan. Jiwa sosial mereka akan sedikit demi sedikit terlatih begitu pula dengan emosional mereka. Ketika mereka menghadapi sesuatu yang baru dan bermacam-macam, intelektual mereka akan semakin berkembang.

**Selamat Bermetamorfosa untuk menjadi yang lebih baik :) - she

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun