Mohon tunggu...
Shelly Lansritan
Shelly Lansritan Mohon Tunggu... Insurance Consultant -

Kenali saya melalui buah pikir dalam tulisan-tulisan di Kompasiana & celoteh lainnya di Facebook saya : https://www.facebook.com/shelly.lansritan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inikah Suara Hatimu LGBT?

28 Juli 2015   20:43 Diperbarui: 3 Februari 2016   16:32 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jijik. 
Mereka semua melihatku dengan jijik. 
Tiba-tiba aku merasa jijik. 

Kelam. 
Mereka bilang masa depanku akan kelam. 
Tiba-tiba aku merasa kelam. 

Ada sesuatu yang tidak biasa dalam diriku.
Itu kata mereka.
Terkadang mereka menyebut ada iblis dalam diriku.

Ada sesuatu yang salah dalam diriku.
Itu kata mereka.
Terkadang mereka bilang kalau aku ini pesakitan.

Dan aku ingin berdoa.
Tapi aku harus berdoa pada siapa?
Tuhan?
Sungguhkah Tuhan ada dan akan mendengar pedih hatiku?
Sungguhkah Tuhan ada dan terus membiarkan aku berjalan tanpa arah?
Sungguhkah Tuhan ada dan tidak membunuh keinginan dan gejolak dosa ini?

Dan aku ingin pergi.
Tapi aku harus pergi kemana?
Ke alam kubur?
Sungguhkah alam akan menerima tubuhku yang nista ini?
Sungguhkah alam akan mengerti bahwa hatiku sudah teramat hancur?
Sungguhkah alam akan memeluk raga dengan separuh jiwa ini?

Aku hampa...

 

Jakarta, 28 Juli 2015
Shelly Lansritan
a woman and a lovely wife ^^

-Catatan hati untuk para LGBT :

Jika kamu membaca tulisan ini dan kamu merasa sendiri, jika kamu merasa dunia tak pernah mengerti hatimu, jika kamu merasa buntu dan hampa, jika kamu merasa hidup sungguh tak bermakna maka kamu boleh menghubungi saya. Saya tidak akan menjanjikan apapun untuk membuatmu menjadi lebih baik. Sebab saya bukan seorang psikolog yang mampu membantumu. Saya juga tidak ingin menjadi pahlawan yang dapat membantu permasalahan hidupmu. Saya hanya ingin menjadi teman yang bersedia mendengar suara hatimu sebab saya percaya bahwa kalian adalah manusia ciptaan Tuhan yang juga layak dijadikan teman :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun