Jijik.Â
Mereka semua melihatku dengan jijik.Â
Tiba-tiba aku merasa jijik.Â
Kelam.Â
Mereka bilang masa depanku akan kelam.Â
Tiba-tiba aku merasa kelam.Â
Ada sesuatu yang tidak biasa dalam diriku.
Itu kata mereka.
Terkadang mereka menyebut ada iblis dalam diriku.
Ada sesuatu yang salah dalam diriku.
Itu kata mereka.
Terkadang mereka bilang kalau aku ini pesakitan.
Dan aku ingin berdoa.
Tapi aku harus berdoa pada siapa?
Tuhan?
Sungguhkah Tuhan ada dan akan mendengar pedih hatiku?
Sungguhkah Tuhan ada dan terus membiarkan aku berjalan tanpa arah?
Sungguhkah Tuhan ada dan tidak membunuh keinginan dan gejolak dosa ini?
Dan aku ingin pergi.
Tapi aku harus pergi kemana?
Ke alam kubur?
Sungguhkah alam akan menerima tubuhku yang nista ini?
Sungguhkah alam akan mengerti bahwa hatiku sudah teramat hancur?
Sungguhkah alam akan memeluk raga dengan separuh jiwa ini?
Aku hampa...
Â
Jakarta, 28 Juli 2015
Shelly Lansritan
a woman and a lovely wife ^^
-Catatan hati untuk para LGBT :
Jika kamu membaca tulisan ini dan kamu merasa sendiri, jika kamu merasa dunia tak pernah mengerti hatimu, jika kamu merasa buntu dan hampa, jika kamu merasa hidup sungguh tak bermakna maka kamu boleh menghubungi saya. Saya tidak akan menjanjikan apapun untuk membuatmu menjadi lebih baik. Sebab saya bukan seorang psikolog yang mampu membantumu. Saya juga tidak ingin menjadi pahlawan yang dapat membantu permasalahan hidupmu. Saya hanya ingin menjadi teman yang bersedia mendengar suara hatimu sebab saya percaya bahwa kalian adalah manusia ciptaan Tuhan yang juga layak dijadikan teman :)
Salam sayang,
Shelly Lansritan
Calon temanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H