Mohon tunggu...
Shella Widia Arum
Shella Widia Arum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Program studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hobi : Membaca dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pentingnya Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak untuk Mencegah Krisis Fatherless

30 September 2024   22:50 Diperbarui: 6 Desember 2024   11:50 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

   Ayah seringkali menjadi figur yang ditiru oleh anak, terutama dalam hal pengendalian emosi, etika kerja, dan hubungan sosial. Seorang ayah yang menunjukkan tanggung jawab, empati, serta sikap kerja keras akan menjadi teladan yang positif bagi anak-anaknya, baik dalam konteks keluarga maupun kehidupan sosial.

3. Kehadiran dalam Aktivitas sehari-hari 

   Keterlibatan ayah dalam kegiatan sehari-hari anak, seperti membantu pekerjaan rumah, mendampingi belajar, atau sekadar bermain bersama, memberikan kontribusi pada keseimbangan hidup anak. Hal ini memperkuat ikatan emosional dan membantu anak belajar mengenai keteraturan, kedisiplinan, dan kerja sama.

 4. Pengaruh pada Kesehatan Mental dan Sosial

   Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki ayah yang terlibat cenderung lebih stabil secara emosional dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik. Kehadiran ayah dapat mengurangi risiko gangguan perilaku, kecemasan, dan depresi pada anak. Selain itu, mereka lebih mungkin mengembangkan keterampilan sosial yang baik dan mampu mengatasi konflik dengan cara yang sehat.

5. Dukungan dalam Pendidikan

   Ayah yang terlibat dalam pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah, cenderung meningkatkan prestasi akademik anak. Keterlibatan ini bisa melalui membantu tugas sekolah, menghadiri pertemuan orang tua di sekolah, serta mendukung pengembangan minat dan bakat anak di luar akademis.

   Kesadaran mengenai peran ayah ini penting untuk terus disuarakan, terutama di Indonesia, di mana tradisi masih sering menempatkan beban pengasuhan lebih besar pada ibu. Ayah harus mulai berperan lebih seimbang dalam keluarga, bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pelindung emosional dan pendamping dalam perjalanan hidup anak. Dengan demikian, kita dapat mengurangi fenomena fatherless dan membantu menciptakan generasi yang lebih sehat secara emosional dan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun