Pengertian SosiologisPengertian Dasar Sosiologi: Kata "socius" berasal dari kata Latin "logos", yang berarti "berbicara atau berbicara tentang orang yang berteman atau bermasyarakat".Secara terminologi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Objek sosiologi adalah masyarakat dari sudut pandang hubungan manusia dan proses yang muncul dari hubungan ini. Tujuan lain adalah meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bouman mendefinisikan sosiologi sebagai studi tentang kehidupan orang dalam kelompok.
Sebagai bidang studi tentang kehidupan bersama yang mempelajari hubungan antara individu dalam kelompok dengan kelompok lain serta karakteristik dan perkembangan konsep sosial yang berkembang.
Menurut Joachim Wach, studi sosiologi agama secara umum didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana agama dan masyarakat berinteraksi dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. Kekuatan sosial, organisasi, dan stratifikasi sosial mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh motivasi, konsep, dan kelembagaan agama. Oleh karena itu, tugas seorang sosiolog agama adalah untuk mempelajari bagaimana masyarakat, kebudayaan, dan individu mempengaruhi mereka. Agama, fungsi ibadat masyarakat, tipologi lembaga keagamaan, dan tanggapan agama terhadap dunia secara langsung dan tidak langsung dipengaruhi oleh kelompok.
Metode Sosiologi Agama: Sosiologi diharuskan untuk menggunakan pendekatan empiris sebagai usaha analisis yang menggunakan metode kajian ilmiah. Sosiologi memiliki banyak pendekatan untuk melakukan penelitian. Tentu saja metode yang dipilih sesuai dengan desain penelitian, prosedur, dan alat yang digunakan.
Istilah metode berasal dari kata Yunani "meta", yang berarti "sesudah", dan "hodos", yang berarti "jalan". Oleh karena itu, metode adalah urutan tindakan yang diambil untuk memperoleh pengetahuan yang telah direncanakan dan digunakan dalam proses memperoleh pengetahuan.
Menurut H. Goddijn W menyatakan bahwa sosiologi agama adalah bagian dari sosiologi umum yang mempelajari suatu ilmu budaya empiris, profane dan positif yang menuju kepaada pengetahuan umum, jernih dan pasti dari struktur-struktur, fungsi-fungsi, gejala-gejala dan perubahan-perubahan kelompok keagamaan untuk kepentingan agama dan masyarakat.
Kneller menggambarkan metode ilmiah sebagai organisasi penyelidikan ilmiah yang didasarkan pada rasionalitas, di mana hipotesis dibangun dan diuji.Metode-Metode SosiologisMetode DeskriptifMetode deskriptif adalah metode penelitian tentang dunia empiris kontemporer. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambar, atau lukisan yang sistematis, jujur, dan akurat tentang fenomena yang diselidiki, serta hubungannya satu sama lain.
Metode KomparatifMetode komparatif adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan dasar tentang sebab akibat, faktor-faktor, atau penyebab fenomena muncul atau terjadi.
Metode EksperimentalMetode Eksperimen: Metode ini menguji teori yang sudah mapan dengan pendekatan baru. Hasil dari pengujian ini menunjukkan seberapa kuat atau lemah teori yang diuji.Metode EksplanatoriMetode Eksplanatori: Metode ini memberikan penjelasan atas jawaban atas pertanyaan "mengapa" dan "bagaimana". Ini lebih mendalam daripada metode deskriptif yang hanya bertanya apa, siapa, kapan, dan di mana. Metode ini merupakan komponen dari metode empiris.
Metode Historis KomparatifMetode historis komparatif menekankan pada analisis peristiwa masa lalu untuk merumuskan prinsip-prinsip. Ini kemudian digabungkan dengan metode komparatif, yang menekankan pada perbandingan beberapa masyarakat dan bidang mereka untuk menemukan pola persamaan dan penyebabnya.
Metode FungsionaliseMetode fungsionalisme: Metode ini bertujuan untuk menyelidiki struktur sosial dan fungsi lembaga masyarakat.Metode Studi Kasus
Metode studi kasus adalah penelitian menyeluruh terhadap individu, kelompok, atau lembaga untuk mengidentifikasi variabel dan hubungannya dengan variabel yang mempengaruhi status atau perilaku yang dibahas.
Metode SurveiMetode Survei adalah metode untuk mengumpulkan data dari populasi yang relatif besar untuk mengetahui keadaan, karakteristik, pendapatan, dan variabel populasi saat ini.
Pendekatan Sosiologi AgamaDalam pendekatan sosiologi, minimal ada tiga teori yang digunakan yakni:
Teori FungsionalTeori fungsional menganggap masyarakat sebagai organisme ekologi berkembang. Pertumbuhan menimbulkan masalah yang semakin kompleks.Ada tiga tahap yang diperlukan untuk menggunakan teori fungsional:(a) Mengidentifikasi tingkah laku sosial yang menjadi masalah, (b) Mengidentifikasi konteks dari tingkah laku sosial yang menjadi subjek penelitian, dan(c) Mengidentifikasi akibat dari tingkah laku sosial.
Teori InteraksionismeMenurut teori interaksionisme, ada hubungan antara individu dan masyarakat. Teori interaksionis sering disebut sebagai deskripsi interpretatif, yaitu suatu pendekatan yang berfokus pada analisis sebab senyatanya ada. Ada beberapa kritik terhadap teori ini, seperti berikut: (a) Teori ini menggunakan analisis yang tidak ilmiah karena menghindari pengujian hipotesis dan hubungan sebab akibat; (b) Teori ini terlalu berfokus pada proses sosial di tingkat makro; dan (c) teori ini terlalu mengabaikan kekuasaan.
Teori KonflikTeori konflik berpendapat bahwa setiap masyarakat memiliki kepentingan (interst) dan kekuasaan (power), yang berfungsi sebagai inti dari segala hubungan sosial. Pemegang aliran ini berpendapat bahwa prinsip dan konsep selalu digunakan sebagai senjata untuk melegitimasi kekuasaan. Teori perubahan sosial, seperti teori evolusi, teori fungsionalis struktural, teori modernisasi, teori sumber daya manusia, teori ketergantungan, dan teori pembebasan, adalah teori yang berhubungan dengan pendekatan sosiologi.
(Anwar, Rosihan, dkk. Pengantar Studi Islam, Bandung:Â Pustaka Setia, 2009) Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H