Program Kreativitas Mahasiswa-Masyarakat (PKM-M) Universitas Sanata Dharma Hai Sobat Muda Kreatif (Pengolahan Daun Serai Sebagai Tanaman Obat Pengusir Nyamuk dan Sarana Meningkatkan Kreativitas Anak-Anak di Pemukiman Pemulung Blok O Yogyakarta) telah dilaksanakan mulai awal Mei 2018 lalu.Â
Kegiatan ini dipusatkan di pemukiman pemulung di daerah Blok O Yogyakarta yang berada di Jln. Wonocatur No. 54 Yogyakarta.
Sasaran utama kegiatan tersebut adalah anak-anak yang berada di pemukiman pemulung dengan rentang usia 7 -- 15 tahun yang berjumlah 15 anak. Acara tersebut diprakarsai lima mahasiswi Sanata Dharma yakni Yosephine Vitaningtyas (Fakultas Farmasi USD), Maria Yessica Dwi Agustiningrum (Fakultas Farmasi USD), Shella (Fakultas Farmasi USD), Cindy Prisilia (Fakultas Farmasi USD), dan Charitas Evelin Tian Putri (Fakultas Psikologi USD) dengan bantuan anggaran dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI 2018.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemis yang disebabkan oleh virus dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypti dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah infeksi dan belum ada obat khusus untuk mengobatinya sehingga pengendalian nyamuk Aedes aegypti pada umumnya belum berhasil.Â
Pemberantasan DBD yang paling mudah dilakukan adalah dengan memberantas vektor untuk memutus rantai penularan, namun tetap saja masih banyak kasus kejadian DBD yang terjadi disaat berbagai upaya pencegahan telah dilakukan seperti; penyemprotan insektisida, PSN dan abatisasi. Salah satu faktor gagalnya pemberantasan DBD adalah kurangnya pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai tindakan pencegahan penyakit DBD.
Melihat latar belakang tersebut, ini kata Yosephine selaku ketua tim PKM-M Hai Sobat Muda Kreatif, "Melihat kondisi pemukiman pemulung di daerah Blok O Yogyakarta, kami teringat diluar sana masih banyak masyarakat yang terserang penyakit DBD.Â
Kami tidak mau warga di daerah ini nantinya juga ikut menjadi korban ganasnya penyakit ini. Oleh sebab itu, kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, terutama kepedulian untuk mencegah penyakit DBD".Â
Materi yang disampaikan yaitu tentang tanaman obat pengusir  nyamuk. "Tanaman obat yang kami pilih adalah serai wangi yang mengandung minyak atsiri karena selain memiliki aroma yang tidak disukai oleh nyamuk, tanaman ini mudah didapatkan, dikembangkan, dan dapat diolah menjadi sebuah produk obat semprot pengusir nyamuk yang tentunya lebih mudah diaplikasikan oleh masyarakat", tambah Yosephine.
Kegiatan yang diketuainya ini mendapat antusias dari anak-anak di pemukiman pemulung Blok O yang merupakan sasaran utama kegiatan ini. Antusiasme anak-anak semakin bertambah ketika sesi praktik kegiatan dimulai. Praktik ini meliputi praktik penanaman serai wangi, praktik penyulingan, praktik pembuatan obat semprot pengusir nyamuk, serta praktik penjualan produk tersebut.Â
Pihak sasaran sangat mengapresiasi adanya kegiatan PKM-M ini. Salah satu peserta yaitu Zidan menyatakan "Asik banget kegiatannya, banyak hadiahnya juga. Aku sering pakai obat semprotnya sebelum tidur, eh nyamuknya beneran hilang. Tapi bagian jualan tetep yang paling asik sih, soalnya dapet uang hehe''.
Pada hari terakhir kegiatan, tim PKM-M Hai Sobat Muda Kreatif menyerahkan alat penyulingan sederhana yang sengaja mereka buat untuk kegiatan ini. Kata mereka, supaya kegiatan ini terus dapat berlangsung dan bermanfaat, maka mereka harus memberikan dukungan nyata berupa alat penyulingan dan juga taman mini yang berisi tanaman obat serai wangi.Â
"Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat terus dilaksanakan, agar kualitas kesehatan di tempat ini dapat terus terjaga" imbuh Dian selaku anggota komunitas sosial yang juga bergerak untuk memberdayakan anak-anak di pemukiman tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H