Paradigma
Film ini diangkat berdasarkan legenda yang cukup populer di masyarakat. Keyakinan yang kuat pada kejadian yang muncul di film ini menguatkan paradigma yang terdapat di film ini adalah paradigma fenomenologi.Â
Sebelumnya, paradigma fenomenologi itu apa sih? Jadi, paradigma fenomenologi adalah paradigma yang mengkaji dan mengeksplorasi pengalaman manusia untuk melihat presepsi, pemikiran, kemauan, dan keyakinan.
Lalu, kenapa film Si Manis Jembatan Ancol ini memiliki paradigma fenomenologi? Seperti yang sudah di artikan sebelumnya mengenai bagaimana kajian yang dilakukan pada fenomenologi mengenai kepercayaan manusia. Dalam Pengkajian ini, manusia dianggap aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberikan makna atas sesuatu yang dialaminya.Â
Pada film Si Manis Jembatan Ancol ini di malam tahlilan, orang-orang percaya bahwa mereka melihat arwah dari Mariah yang membuat orang-orang akhirnya percaya mengenai fenomena kehadiran Mariah di Jembatan Ancol menjadikan Mariah sebagai salah penjaga dari Jembatan Ancol.Â
SubGenre
Setelah membahas sedikit mengenai paradigma dalam film Si Manis Jembatan Ancol, sekarang beralih untuk sedikit mengulas mengenai subgenre dari film ini.Â
Seperti yang kita ketahui bahwa ini adalah film yang bergenre horror, namun dalam dunia perfilman ada juga yang disebut sebagai subgenre. Lalu, apa sih sebenarnya subgenre itu?
SubGenre adalah bentuk dari perkembangan dari tiga Genre utama dalam dunia film. Tiga genre tersebut merupakan Drama, horror, dan laga. Pada film ini memiliki subgenre sebagai film noir.Â
Film noir adalah film yang memiliki suasana suram dan gelap. tone dari film ini banyk menggunakan abu-abu dan gelap untuk menambah kesan horror dan misterius.Â
Pengabdi Setan (2017)