Vaksinisasi adalah sebuah proses pemberian produk biologis yang digunakan untuk membantu sistem imun manusia melawan penyakit. Kasus Covid-19 di Indonesia semakin melonjak, untuk itu Presiden Jokowi mengatakan bahwa untuk menahan lonjakan Covid1-9, kuncinya yaitu mengikuti vaksinisasi dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
 Namun di tengah pandemi ini, hoax seputar vaksin covid-19 masih beredar luas di media, terutama media sosial. Itulah yang membuat sebagian warga mengurungkan niatnya untuk mengikuti vaksinisasi. Oleh karena itu, kita harus bisa mengedukasi diri sendiri agar tidak termakan hoax. Berikut adalah tips agar tidak termakan hoax tentang vaksinisasi.
1. Periksa sumber secara akurat.
Sebelum menelaah lebih dalam tentang berita vaksin yang beredar, ada baiknya kita harus periksa terlebih dahulu berita yang dipublish. Apakah dari sumber yang akurat (dari officialnya) atau hanya opini atau pendapat dari perseorangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
2. Cek dan Periksa Hasil Gambar dan Video
Biasanya berita tentang vaksin juga beredar dengan media yang berupa foto dan video. Kita harus mengecek lagi apakah ada keganjalan dalam foto/video tersebut, atau ada editing yang sengaja dibuat untuk membuat foto/video palsu.
3. Jangan asal sharing.
Istilah “saring sebelum sharing” sangat cocok dilakukan agar kita tidak termakan berita hoax vaksinisasi. Pastikan anda sudah mengetahui kebenaran dari berita yang anda dapatkan. Apabila anda menemukan suatu artikel, foto, video, atau berita yang dimana isinya sudah meliputi berita hoax vaksinisasi, sebaiknya jangan dibagikan orang lain. Jika berita itu stop dianda, artinya anda dapat mencegah peredaran berita hoax tersebut.
Berikut ada serangkaian tips agar kita terhindar dari berita hoax vaksinisasi yang sangat marak di social media. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H