Mohon tunggu...
Politik

Korupsi yang Semakin Menggila

28 September 2016   09:05 Diperbarui: 28 September 2016   09:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi di Indonesia berkembang secara sistematik. Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan suatu yang tidak lazim untuk di dengar, melainkan suatu kebiasaan. Perkembangan korupsi di indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia.

Korupsi juga sudah berlangsung sejak lama pada zaman mesir kuno, Babilonia, Roma sampai abad pertengahan dan sampai sekarang. Akhir-akhir ini juga korupsi lg banyak di perbincangkan oleh publik terutama di media masa dan bagaimanapun ini kurupsi tetap merugikan negara dan merusak pemerintahan. Dan menurut saya pribadi kurupsi itu adalah kotor dan korupsi itu adalah parasit yang menjadi penghambat pemerintahan.

Ada pula korupsi politik disini adalah korupsi yang dilakukan dengan mengambil keuntungan dari APBN/D untuk kepentingan pengelohan partai politik. Dalam hal ini, korupsi yang dilakukan oleh DPR/D tidak semata untuk kepentingan pribadi anggota. Dana korupsi mengalir ke pihak-pihak lain baik sesama anggota dewan atau pengurus partai politik. Aliran dana tersebut kemudian diperuntungkan untuk mengelola dan menjalankan organisasi partai tersebut, Dan untuk memenuhi kebutuhan partai tersebut termasuk juga biaya dalam memperkuat organisasi partai di daerah propinsi maupun kota/kabupaten.      Dengan kata lain, korupsi politik adalah korupsi yang dilakukan oleh partai politik melalui anggota-anggotanya yang duduk sebagai anggota legislatif maupun eksekutif.

Niat melakukan korupsi untuk mengembangkan partai politik tersebut dalam mempertahankan kekuasaan atau menambah kekuasaan yang sudah ada dalam genggaman. Korupsi politik tidak bisa dilepaskan dari biaya politik tinggi dalam mengelola partai politik.  Dan biaya politik menjadi prioritas utama yang harus dikeluarkan untuk meraih massa atau memperluas dukungan partai. Mereka juga butuh ‘fresh money’ sebagai kompensasi dukungan terhadap partai politik yang bersangkutan.  Biaya politik telah menciptakan politik yang korupsi. Dan korupsi politik kini menjadi gambaran dari politik Indonesia. 

Partai politik tidak memperkuat lembaga demokrasi yang sehat dan jujur, namun menjadi bagian dari masalah demokrasi itu sendiri. Politik korupsi menjadi wacana actual khas Indonesia saja. Dengan adanya kerja politik langkah-langkah korupsi tidak bisa di lepaskan untuk mengambil uang rakyat dan mengusahi hak rakyat yang lemah. Partai politik tidak berpikir untuk mengelola APBN/D dengan baik sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sumber          

Nama                : Wiga Febeyka

Kelas               : Ilmu Komunikasi (B)

Kampus            : Bukit Palembang

Pembibing        : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun