Mohon tunggu...
Sheli ApritaRahma
Sheli ApritaRahma Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

menulis, melakukan penelitian dan riset

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

TIM PKM Universitas Bengkulu Berhasil Memanfaatkan Potensi Buah dari Tumbuhan Liar yang Berada di Provinsi Bengkulu untuk Obat Herbal Kanker Payudara

20 Juli 2024   15:52 Diperbarui: 20 Juli 2024   15:56 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah sapat (Macaranga tanarius) Sumber: Dokumentasi Pribadi 2024

Dibengkulu terdapat Buah sapat (Macaranga tanarius), buah tersebut merupakan  tumbuhan liar yang tersebar luas di Provinsi Bengkulu. Didaerah Bengkulu selatan masyarakat sekitar menggunakan buah sapat sebagai pengawet alami gula aren dan fermentasi nira, buah itu menghambat aktivitas bakteri dan mikroba yang dapat menyebabkan kerusakkan pada produk tersebut dikarenakan dalam buah sapat terdapat senyawa metabolit sekunder, senyawa ini sangat bermanfaat bagi manusia salah satunya  sebagai antioksidan atau bahan baku obat-obatan. 

sehubungan dengan semakin tinggi angka kasus kanker payudara diindonesia, 5 mahasiswa yakni, Luci julyana Saragih, Sheli Aprita Rahma Sari, Syarah Ulfa,  Rosenna Gitania, dan Nadya Debora Br Gultom  bergabung dalam Tim PKM UNIB  Bidang Riset Eksakta dibawah bimbingan Dosen Dr. Sipriyadi, S.Si.,M.Si dari  Universitas Bengkulu  berinovasi dan mencoba memberikan solusi dengan menganalisa potensi dari buah sapat (Macaranga tanarius) secara laboratorium dan  memprediksi interaksi senyawa obat dengan protein target Melalui aplikasi di komputer.  

Penelitian yang mereka lakukan berjalan sekitar  5 bulan, dimulai dari bulan April  dilakukan pengambilan sampel didaerah Bengkulu Selatan yakni di Kedurang dengan memetik buah sapat yang tersebar luas disekitaran sungai hutan Kedurang dibantu oleh masyarakat sekitar. Kemudian sampel yang sudah diambil diekstraksi dilaboratorium yang ada dikampus Universitas Bengkulu, dari hasil ekstraksi itu dilakukan uji lebih lanjut untuk mengetahui senyawa yang ada didalam buah sapat melalui kerja sama yang baik dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang ada di daerah Serpong. 


Proses Analisa Laboratorium (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2024)
Proses Analisa Laboratorium (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2024)

Dari penelitian tersebut didaftarkan ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2024, sehingga dari proses seleksi pendanaan, judul PKM ini lolos pendanaan nasional dan melanjutkan penelitian yang sudah mendapatkan hasil, ternyata buah sapat ini dapat mematikan sel kanker payudara melalui uji sitotoksisitas yang telah dilakukan. Dari penelitian tersebut akan diterbitkan dijurnal yang sudah terakreditasi Sinta dan Scopus, sehingga harapan kami dapat memberi manfaat bagi pembaca dan peneliti lain dalam pembuatan obat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun