Mohon tunggu...
PUTRI S B
PUTRI S B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNAIR

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemeriksaan MRI Urografi pada Kasus Hidronefrosis

7 Desember 2023   21:27 Diperbarui: 7 Desember 2023   22:10 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun protokol yang digunakan untuk MRU pediatrik bervariasi, namun protokol yang biasa digunakan untuk memvisualisasi ginjal hingga saluran kemih anak-anak terdiri dari dua phase utama, yaitu:

  • T2-weighted static images

Gambaran T2W fast single-shot sagittal plane digunakan untuk planning gambar selanjutnya seperti MRU post contrast T2 dan T1. T2-weighted static images ini mengandalkan kontras dari jaringan sehingga dapat memvisualisasikan kandungan cairan dalam ginjal dan saluran kemih.

  • Excretory MRU

Excretory MRU juga dikenal sebagai post-kontras dari MRU. Phase kedua pemeriksaan MRU ini melibatkan penggunaan bahan kontras yang memiliki bahan dasar gadolinium. Jadi, sifat dari gadolinium ini mengikuti alur perpindahan dari pembuluh darah ke parenkim ginjal kemudian dieksresikan ke dalam collecting system. Agen macrocyclic gadolinium lebih sering digunakan pada anak anak karena peningkatan stabilitasnya dan karena lebih aman. 1 jam sebelum pemeriksaan, pasien diberi hidrasi berupa saline sebanyak 10 ml per kg berat badan anak. Lalu banyak agen kontras yang digunakan adalah sebanyak 0,1 mmol per kilogram berat badan (0,2 mL/kg; minimal 2 mL, maksimal 20 mL).

Pada umumnya, pemeriksaan radiologi dengan modalitas lain dapat digunakan untuk mengevaluasi hidronefrosis untuk mendapatkan gambaran struktur ginjal dan saluran kemih. Beberapa pemeriksaan radiologi yang sering digunakan dalam kasus hidronefrosis meliputi:

  1. Ultrasonografi (USG): USG seringkali menjadi pilihan pertama untuk mengevaluasi hidronefrosis. Ini adalah metode pencitraan yang tidak menggunakan radiasi dan cukup efektif dalam mendeteksi pembesaran ginjal dan saluran kemih.
  2. Computed Tomography (CT) Scan: CT scan dapat memberikan gambaran yang lebih detail dari struktur ginjal dan saluran kemih. CT scan menggunakan sinar-X dan kontras media untuk menghasilkan gambar tiga dimensi yang sangat terperinci.

Meskipun USG dan CT-Scan sering digunakan dalam penilaian hidronefrosis, keduanya juga memiliki kekurangan masing-masing. USG memiliki kekurangan yaitu tidak dapat memberikan gambaran yang sangat rinci tentang anatominya, bahkan menurut penelitian oleh (Swieton et al., 2022), sensitivitas USG dalam diagnosis ginjal hanya sebesar 84%. Sedangkan, kekurangan CT-Scan ialah menggunakan sinar-x sehingga menyebabkan paparan radiasi ionisasi yang menjadi kekhawatiran terutama pada pasien pediatri. Oleh karena itu, sesuai dengan prinsip ALARA (sekecil mungkin, sebanyak yang diperlukan), pemeriksaan hidronefrosis pada pasien pediatri dapat menggunakan pencitraan tanpa radiasi. MRU atau MRI Urografi adalah teknik paling canggih yang memberikan informasi tentang anatomi dan fungsi ginjal, terlepas dari tingkat dilatasi sistem pengumpulan.

MRU dapat mengevaluasi morfologi dalam stenosis seperti penilaian panjang stenosis ureter dan memberikan informasi untuk pendekatan dalam pemilihan prosedur bedah yang tepat, serta dapat menjadi alat diagnostik untuk mendeteksi penilaian tingkat keparahan dan patologi lain yang menyertai. Batasan dasar dari MRU adalah kontras yang digunakan untuk analisis fungsional. Agen kontras macrocyclic gadolinium yang sangat stabil umumnya digunakan pada pasien pediatri. Insiden efek samping akibat agen kontras gadolinium adalah sebesar 0,04--3,8%, dan efek samping yang parah tidak melebihi 2/10.000 pasien, yang artinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan agen kontras iodin non-ionik dengan tingkat reaksi alergi yang merugikan hingga sebesar 0,18% (Morin et al., 2018). Oleh karena itu, MRU sebagai alat diagnostik kasus hidronefrosis sangat direkomendasikan untuk pasien pediatri, karena selain memberikan informasi tentang anatomi dan morfologi yang tepat juga meminimalisir dari risiko bahaya radiasi serta agen kontras iodin non-ionik.

KESIMPULAN

MRU sebagai alat diagnostik kasus hidronefrosis sangat direkomendasikan untuk pasien pediatri, karena selain memberikan informasi tentang anatomi dan morfologi yang tepat juga meminimalisir dari risiko bahaya radiasi serta agen kontras iodin non-ionik. Dengan demikian, MRU berpotensi memberikan kontribusi untuk evaluasi berbagai macam kelainan urologi pediatrik.

DAFTAR PUSTAKA

  • Abreu-Gomez, J., Udare, A., Shanbhogue, K. P., & Schieda, N. (2019). Update on MR urography (MRU): technique and clinical applications. Abdominal Radiology, 44, 3800-3810.
  • Basuki B. Purnomo. 2011. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: CV. Sagung Seto.
  • Fadilah, Z. C. C., S, G. S. A. and Vioneery, D. (2020) 'Asuhan keperawatan pasien hidronefrosis dalam pemenuhan kebutuhan fisiologi', p. 6. Available at: http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/1339/.
  • Gearhart, J. G., Rink, R. C., & Mouriquand, P. D. (2009). Pediatric Urology E-book. Elsevier Health Sciences.
  • Gerard J. Tortora. 2014. Principles of Anatomy Physiology Ed 14, USA, 431-524
  • Lander, A., & Newman, J. (2013). Paediatric anatomy. Surgery (Oxford), 31(3), 101-105.
  • Leyendecker, J. R., Barnes, C. E., & Zagoria, R. J. (2008). MR urography: Techniques and clinical applications. Radiographics, 28(1), 23--46. https://doi.org/10.1148/rg.281075077
  • Morin, C. E., McBee, M. P., Trout, A. T., Reddy, P. P., & Dillman, J. R. (2018). Use of MR Urography in Pediatric Patients. In Current Urology Reports (Vol. 19, Issue 11). Current Medicine Group LLC 1. https://doi.org/10.1007/s11934-018-0843-7
  • Otero, H. J., Elsingergy, M. M., & Back, S. J. (2023). Magnetic resonance urography: a practical approach to preparation, protocol and interpretation. In Pediatric Radiology (Vol. 53, Issue 7, pp. 1391--1404). Institute for Ionics. https://doi.org/10.1007/s00247-022-05511-7
  • Patel, K., & Batura, D. 2020b. An overview of hydronephrosis in adults. British Journal of Hospital Medicine, 81(1), 1--8.https://doi.org/10.12968/hmed.2019.0274
  • Ramrez-carmona, R., Martnez-lpez, M. and Roldn-valadez, E. (2012) 'Hydronephrosis and pyelonephritis in a pregnant woman: a proposal of MR urography clinical applications', 19(1), pp. 38--45.
  • Sherwood L (2014). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
  • wito, D., Grzywiska, M., Czarniak, P., Gobiewski, A., Durawa, A., Teodorczyk, J., Kaszubowski, M., & Piskunowicz, M. (2022). The Emerging Role of MR Urography in Imaging Megaureters in Children. Frontiers in Pediatrics, 10. https://doi.org/10.3389/fped.2022.839128
  • Tummalapalli, S. L., Zech, J. R., Cho, H. J., & Goetz, C. 2021. Risk stratification for hydronephrosis in the evaluation of acute kidney injury: A cross-sectional analysis. BMJ Open, 11(8), 1--7. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2020-046761

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun