Mohon tunggu...
PUTRI S B
PUTRI S B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNAIR

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemeriksaan MRI Urografi pada Kasus Hidronefrosis

7 Desember 2023   21:27 Diperbarui: 7 Desember 2023   22:10 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ABSTRAK

Hidronefrosis merupakan pembengkakan yang terjadi pada salah satu atau kedua ginjal karena penumpukan urine, sehingga urine tidak dapat mengalir ke kandung kemih. Pada umumnya, hidronefrosis disebabkan oleh obstruksi aliran urin, kelainan bawaan, atau gangguan fungsi otot kandung kemih. Obstruksi merupakan penyebab utama yang sering terjadinya hidronefrosis dengan keluhan pasien yang dipengaruhi oleh banyak factor. MRI Urografi merupakan salah satu pemeriksaan MRI yang dapat digunakan untuk evaluasi sistem urinaria dari pelviocaliceal sampai bladder. MRI sebagai salah satu alat diagnostik yang digunakan pada pediatric dengan adanya kelainan pada sistem urinaria.

Kata kunci: penyakit hidronefrosis, obstruksi, mri urografi

PENDAHULUAN

Hidronefrosis merupakan pembengkakan yang terjadi pada salah satu atau kedua ginjal karena penumpukan urine, sehingga urine tidak dapat mengalir ke kandung kemih. Gangguan kesehatan ini dapat terjadi pada semua usia, bahkan pada janin (hidronefrosis antenatal). Kasus hidronefrosis semakin sering ditemukan pada beberapa negara misalnya Amerika Serikat. Prevalensi hidronefrosis yang terjadi di Amerika Serikat mencapai 31,1%, 2,9% pada wanita, 3,3% pada pria dan 2-2,5% pada anak, namun lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dengan usia kurang dari 1 tahun (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Hidronefrosis transien atau ringan terhitung 50-70% dari kasus AHL (Prasetyo dkk 2013). Prevalensi hidronefrosis dalam kasus batu saluran kemih di RSUD Dr. Moewardi Surakarta ditemukan sebanyak 23.44% dari total 273 pasien nephrolithiasis dan 4.4% pasien dari total 203 pasien vesicolithiasis (Rahajeng, 2012).

Pada umumnya, hidronefrosis disebabkan oleh obstruksi aliran urin, kelainan bawaan, atau gangguan fungsi otot kandung kemih. Obstruksi merupakan penyebab utama yang sering terjadinya hidronefrosis dengan keluhan pasien yang dipengaruhi oleh banyak factor. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain yaitu interval sejak mulai obstruksi sampai berobat (akut atau kronik), adanya infeksi, penyebab obstruksi (intrinsik/ekstrinsik), unilateral atau bilateral, derajat obstruksi parsial atau total (Singh et al., 2012; Sukmagara dan Danarto, 2015). Oleh karena itu, diperlukannya pencitraan imaging sebagai penunjang dalam mengevaluasi kasus hidronefrosis. Dalam hal ini MRI Urografi muncul sebagai suatu terobosan dalam penilaian hidronefrosis, menawarkan gambaran yang lebih rinci dan informatif mengenai anatomi dan fisiologi saluran kemih.

Identifikasi akurat dari faktor penyebab dan karakterisasi tingkat hidronefrosis menjadi penting dalam menentukan pengobatan yang tepat. Meskipun pemeriksaan seperti ultrasonografi dan CT urografi telah lama menjadi andalan dalam diagnosis hidronefrosis. Namun MRI dapat digunakan jika fungsi ginjal terganggu, alergi kontras yang parah, atau jika paparan radiasi menjadi masalah, seperti pada anak-anak dan wanita hamil. Selain itu, MRI dapat digunakan sebagai modalitas pemecahan masalah ketika temuan CT tidak bersifat diagnostik. MRI Urografi juga menjanjikan kemajuan signifikan, dengan menggabungkan keunggulan resolusi jaringan lunak dan kontras yang diberikan, MRI Urografi dapat memberikan gambaran yang lebih detail, memfasilitasi identifikasi penyebab hidronefrosis dan membantu dokter dalam menegakkan diagnosa untuk menentukan langkah/tindakan selanjutnya yang akan dilakukan. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pentingnya pemeriksaan MRI Urography pada kasus hidroneprosis. Dengan menggali lebih dalam tentang keunggulan dan potensi dari modalitas MRI, diharapkan artikel ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana teknologi ini dapat diterapkan secara optimal dalam penilaian dan manajemen pasien dengan hidroneprosis.

ANATOMI SISTEM URINARIA

Sistem urinaria terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan bladder merupakan sistem organ yang berfungsi untuk menyaring dan membuang zat limbah pada sistem eksresi dengan cara menghasilkan urine (Snell, 2014).

Gambar 1. Anatomi Sistem Urinaria.         

        

  • Ginjal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun