Mohon tunggu...
Shela Rosa P
Shela Rosa P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi yang sedang menegemban ilmu di Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hubungan Interaksi Media Sosial dalam Melakukan Evolusi Melalui Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi

30 November 2022   18:58 Diperbarui: 30 November 2022   19:04 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ontologi berurusan dengan sifat keberadaan. Dalam ilmu komunikasi, ontologi berfokus pada sifat interaksi sosial manusia. Media sosial selalu secara ontologi terkait dengan media baru, atau media sosial didefinisikan dalam perkembangan media baru modern. Secara ontologi, interaksi media sosial merupakan tindakan atau aktivitas yang terjadi "di luar sana". Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya interaksi satu arah, dua arah, bahkan obrolan grup. Sebagai ukuran eksistensi rasionalitas manusia modern, media sosial menggantikan prinsip-prinsip rasional dengan prinsip-prinsip lainnya, "Saya tahu (benar), saya dikenal, saya bahkan menjadi dunia digital, maka saya ada".

Aksiologi 

Aksiologi, pendekatan ini menitikberatkan pada nilai hasil interaksi media sosial. Apa kegunaan dan manfaat bagi pengguna media sosial dan apa gunanya ilmu dan nilai moral? Pendekatan ini menantang nilai dari setiap aktivitas media sosial. Secara aksiologis, jejaring sosial jelas sangat berpengaruh dan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup milenial saat ini. Semuanya, baik yang informatif maupun yang tidak relevan, terungkap di jejaring sosial. Media sosial pada awalnya sangat berguna untuk saling berbagi dan terhubung satu sama lain, namun di balik sisi positifnya juga terdapat sisi negatifnya, terutama jika menyangkut sisi etika.

Epistemonologi

Epistemonologi berperan dalam menjelaskan metode atau teori komunikasi. Secara epistemonologi, pendekatan ini berfokus untuk mendeskripsikan pengetahuan ilmiah tentang kebenaran fungsi interaktif media sosial. Perspektif epistemonologi memberi kita cara untuk memahami sifat media sosial dan bagaimana orang menggunakannya sehingga manfaatnya sangat penting. Tak bisa dipungkiri, media sosial adalah anak biologis modernitas dengan segala kepura-puraan rasionalitasnya.


KESIMPULAN

Pada tahun 2022, masyarakat telah menjadi masyarakat digital yang memanfaatkan konvergensi media sebagai sarana interaksi dan informasi dalam kehidupan. Salah satunya adalah media sosial sebagai platform interaksi global yang berfungsi sebagai tempat bertukar pikiran, informasi, komunikasi, dan lainnya. Adanya interaksi di media sosial juga berdampak pada kehidupan di dunia nyata. Perubahan yang membutuhkan waktu lama, rangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti secara perlahan, disebut evolusi. Namun teknologi merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan sesuatu dalam aktivitas kehidupannya.

Banyaknya pengguna media sosial membuat interaksi di dunia maya dan dunia nyata semakin kompleks, oleh karena itu hubungan interaksi yang berkembang saat ini dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan filsuf komunikasi. Perubahan cepat ini didorong oleh keberadaan berbagai penemuan di bidang teknologi jadi seperti yang dulunya menjadi kendala dalam kegiatan komunikasi, kini menjadi kendala terbuka lebar.

Keberadaannya dituntut secara ontologi, berpedoman pada sejarah, dan harus benar-benar ada dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Secara aksiologi, pendekatan ini melihat nilai-nilai apa saja yang diperoleh dari hasil interaksi media sosial. Pendekatan ini menantang nilai dari setiap aktivitas media sosial. Perspektif epistemonologi secara ilmiah menggambarkan informasi tentang kebenaran fungsi interaktif media sosial, untuk mengetahui hakikat media sosial dan menggunakannya sehingga manfaatnya sangat penting.

DAFTAR PUSTAKA

https://iyansetione.wordpress.com/2013/10/15/etika-dan-filsafat-komunikasi-2/ 

https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/viewFile/2616/2171

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun