Mohon tunggu...
Shela Amelia Akhap
Shela Amelia Akhap Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Massa terhadap Gaya Hidup

7 Juli 2023   15:55 Diperbarui: 7 Juli 2023   16:08 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Dengan kehadiran televisi, surat kabar, majalah, dan internet, media massa memiliki kemampuan yang kuat dalam mempengaruhi preferensi, nilai-nilai, dan perilaku konsumen. Salah satu aspek penting yang dipengaruhi oleh media massa adalah gaya hidup masyarakat.

Gaya hidup masyarakat mencakup pola konsumsi, kebiasaan sehari-hari, persepsi tubuh, dan interaksi sosial. Media massa memainkan peran kunci dalam membentuk gaya hidup ini melalui berbagai cara. Iklan dan promosi produk yang ditampilkan dalam media massa dapat memengaruhi perilaku konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Selain itu, media massa juga berperan dalam membentuk tren dan gaya hidup yang diadopsi oleh masyarakat.
Pengaruh media massa terhadap gaya hidup masyarakat tidak hanya terbatas pada aspek konsumsi, tetapi juga memengaruhi kebiasaan sehari-hari. 

Pola makan, kebiasaan kesehatan, dan rutinitas harian sering kali dipengaruhi oleh paparan media massa. Misalnya, masyarakat sering kali terpengaruh oleh program televisi yang menampilkan makanan cepat saji yang menggoda, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pola makan mereka. Selain itu, media massa juga memainkan peran penting dalam mengelola waktu dan produktivitas masyarakat, terutama dengan adanya media digital yang memudahkan akses informasi dan hiburan.

Selain itu, media massa juga memiliki dampak pada interaksi sosial dalam masyarakat. Masyarakat semakin terhubung melalui media sosial, yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, berbagi informasi, dan membangun hubungan antarpribadi. Namun, penggunaan media sosial juga dapat menyebabkan isolasi sosial, perbandingan sosial yang merugikan, dan penyebaran konten yang tidak sehat.Media massa memiliki kemampuan untuk menciptakan kebutuhan baru dalam masyarakat dengan memperkenalkan produk atau layanan yang sebelumnya tidak ada atau tidak dianggap penting. Iklan dan konten media massa dapat merangsang keinginan dan keinginan yang sebelumnya tidak ada dalam masyarakat.
Kemajuan teknologi juga berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi dan e-commerce, misalnya, telah mengubah cara masyarakat berbelanja dan mengakses informasi tentang produk dan layanan.

Dalam era media sosial, konten digital dan influencer memiliki pengaruh yang besar terhadap pola konsumsi dan gaya hidup. Influencer media sosial mempromosikan produk, merek, dan gaya hidup tertentu kepada pengikut mereka, yang dapat mempengaruhi keputusan konsumsi dan mempercepat penyebaran tren dan preferensi tertentu.

Media massa dapat mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat melalui pengaruh sosial. Ketika masyarakat melihat selebritas, tokoh publik, atau orang-orang di sekitar mereka mengadopsi pola konsumsi tertentu, mereka cenderung terpengaruh untuk mengikuti pola yang sama. Misalnya, jika media massa sering menampilkan selebritas menggunakan merek pakaian tertentu, masyarakat dapat merasa tertarik untuk membeli produk tersebut agar terlihat seperti idola mereka.

Credit: karin
Credit: karin

Meningkatnya pola konsumsi terhadap suatu produk cendrung menjadikan seseorang berprilaku konsumtif. Meningkatnya pola konsumsi terhadap suatu produk cendrung menjadikan seseorang berprilaku konsumtif. Konsumtif menjelaskan keinginan untuk memiliki atau mengkonsumsi barang secara berlebihan. Dan barang yang dikonsumsi biasanya kurang diperlukan dan bukan menjadi kebutuhan pokok. 

Perilaku konsumtif sendiri menggambarkan tindakan seseorang dalam membeli barang tanpa adanya pertimbangan yang masuk akal dimana seseorang tersebut dalam membeli sebuah barang tidak didasarkan pada faktor kebutuhan. Perilaku konsumtif bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan melainkan untuk memenuhi keinginan yang sifatnya untuk menaikkan pristige, menjaga gengsi, mengikuti mode dan beberapa alasan yang kurang penting.

Perilaku konsumtif yang terjadi pada masyarakat itu cendrung untuk membeli barang-barang yang menunjang penampilan, mengikuti perkembangan zaman dan memikirkan keinginan semata, gaya hidup, trend-trend zaman kini serta mode yang sedang berlaku saat ini daripada memikirkan produk-produk yang memiliki kebutuhan bagi dirinya sendiri yang mengakibatkan seseorang menjadi konsumtif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun