Mohon tunggu...
Beaa
Beaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat gemar berolahraga dan membaca Novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Krisis Global Akibat Konflik di Timur Tengah

20 Oktober 2024   12:08 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan yang terjadi di Iran pada 1 Oktober 2024 menimbulkan berbagai pertanyaan penting tentang kemungkinan eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Fenomena ini tentunya menjadi momok bagi banyak Negara yang Negara yang memiliki kemitraan dengan kedua Negara tersebut. Pertanyaan potensialnya  adalah mungkinkah Israel akan membalas serangan ini dengan tindakan militer, dan jika ya, bagaimana Iran akan bereaksi. Secara historis, ketegangan antara kedua negara ini sudah berlangsung lama, dan keduanya memiliki kepentingan strategis yang bertumpu pada posisi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Apabila Israel membalas, kemungkinan besar Iran akan menunjukkan sikap tegas sebagai reaksi terhadap penyerangan Israel. Hal ini tentunya bukan tanpa dasar. Sejak awal ketika Iran terbentuk menjadi republik Islam, Iran telah berupaya untuk menghilangkan Israel dari Peta Dunia.

 Jika hal itu terjadi, maka pastinya akan berpotensi menimbulkan konflik dengan skala besar karena akan melibatkan banyak Negara yang adalah proksi dari kedua Negara tersebut. Mengingat baik Iran maupun Israel memiliki proksinya masing-masing baik Negara di sekitar Timur Tengah maupun dengan Negara Barat. keterlibatan dari Negara-negara ini tentunya akan memperluas cakupan konflik, terutama di negara-negara di Timur Tengah seperti Lebanon, Suriah, dan Irak. Bahkan, pengaruh konflik ini dapat mempengaruhi wilayah lain, termasuk Teluk Persia, yang menjadi jalur strategi bagi pasokan energi global.

Tidak bisa dipungkiri bahwa peristiwa khaos/malum menimbulkan kekuatiran akan dampak yang buruk. Dampak pertama dari konflik berskala besar ini adalah meningkatnya ketidakstabilan politik di kawasan Timur Tengah. Negara-negara di wilayah tersebut kemungkinan besar akan terpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena ketergantungan mereka pada keamanan regional. Konflik yang berkepanjangan juga dapat mengundang intervensi internasional, terutama dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Eropa yang memiliki kepentingan di wilayah ini. 

Dampak kedua yang paling mungkin terjadi adalah ketidakstabilan perekonomian global. Iran dan negara-negara Timur Tengah lainnya merupakan penghasil minyak dan gas utama dunia. Gangguan terhadap produksi atau distribusi energi dari wilayah ini akan berdampak besar pada pasar global. Harga minyak dan gas kemungkinan akan melonjak tajam sehingga memicu inflasi dan mempengaruhi berbagai sektor perekonomian Dampak ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah kerusakan lingkungan dan ekosistem. Penggunaan senjata berat, serangan udara, dan ledakan dalam skala besar dapat menyebabkan kehancuran infrastruktur, serta polusi yang merusak lingkungan. Hal ini akan merusak kondisi ekologi di kawasan yang sudah rentan akibat perubahan iklim dan dalam konteks global, negara-negara lain, termasuk Indonesia, perlu mengambil langkah-langkah diplomatik untuk meminimalisasi dampak konflik ini.

Sebagai negara yang memiliki warga negara di kawasan Timur Tengah, langkah pertama yang harus diambil Indonesia adalah memastikan keselamatan dan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari daerah konflik. Selain itu, Indonesia perlu aktif mendorong upaya perdamaian melalui forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Peran Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dapat menjadi mediasi dalam upaya penyelesaian konflik secara dengan meningkatnya ketegangan, dunia harus waspada terhadap potensi eskalasi lebih lanjut. Perang antara Iran dan Israel dapat memicu konsekuensi geopolitik dan ekonomi yang jauh lebih besar, serta menambah ketidakstabilan di kawasan yang sudah sangat rawan dan pada akhirnya bumi tidak lagi menjadi tempat yang aman untuk bertahan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun