Fungsi Preventif
Penegakan hukum melakukan banyak hal untuk mencegah masalah pasca-konflik. Pemerintah dapat mencegah tindakan ilegal sebelum terjadi melalui edukasi publik dan kampanye anti-pencemaran lingkungan (seperti anti-narkoba). Selain itu, adanya inspektorat yang aktif menjaga dapat mencegah banyak pelanggaran sejak awal. Salah satu contohnya adalah bahwa pengawasan polisi yang intensif telah berhasil mengurangi tingkat kejahatan di beberapa daerah.
Memfasilitasi Dialog dan Resolusi Konflik
Penegakan hukum bertindak sebagai mediator netral ketika konflik muncul karena pernikahan antara kelompok atau individu. Pihak terkait dapat membicarakan masalah sensitif tanpa melontarkan tuduhan langsung melalui proses hukum yang obyektif dan mapan. Hal ini tidak hanya mencegah konflik berlanjut, tetapi juga mendorong konstruksi konstruktif yang dapat menghasilkan solusi yang adil bagi masing-masing pihak.
Kesimpulannya : Penegakan hukum adalah praktik-praktis yang bermanfaat bagi masyarakat modern, bukan hanya implementasi ide-ide abstrak. Menjaga integritas sistem peradilan semakin penting dalam dunia modern yang semakin global dan kompleks. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk mendukung upaya penegakan hukumuntuk mewujudkan lingkungan yang aman dan damai. Oleh karena itu, kita dapat merayakan kehidupan bermasyarakat yang lebih damai dan sejahtera.
Referensi
John Rawls, "The Theory of Justice" (1971) - Buku klasik filsafat politik yang membahas tentang prinsip-prinsip keadilan dalam masyarakat.
Artikel umum ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang pentingnya penegakan hukum dalam menjaga kestabilan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H