Mohon tunggu...
Shela IndahSavitri
Shela IndahSavitri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya adalah seorang pengajar yang menyukai dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Peran Mahasiswa Dalam Mengimplemntaskan Dasar Negara Untuk Meningkatkan Semangat Bela Negara di Era Society 5.0

6 Januari 2025   07:03 Diperbarui: 6 Januari 2025   07:03 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era Society 5. 0 merupakan sebuah revolusi besar dalam kehidupan manusia, dimana teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) berperan sentral dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial. Di balik peluang yang ditawarkannya, era ini juga menghadirkan berbagai tantangan yang mengharuskan kita memiliki integritas, semangat kebangsaan, dan kesadaran akan bela negara. Dalam konteks Indonesia, mahasiswa sebagai generasi muda yang terdidik memegang peranan krusial untuk memastikan bahwa Pancasila, sebagai dasar negara, terus menjadi pedoman dalam menghadapi dinamika zaman.

Sebagai agen perubahan dan pewaris masa depan bangsa, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mereka diharapkan menjadi pendorong utama dalam membangun semangat bela negara di tengah masyarakat, terutama di era globalisasi dan transformasi teknologi yang pesat.

Pancasila berfungsi sebagai dasar ideologi negara yang mengatur setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial menjadi pedoman moral dan etika yang sangat relevan untuk mengatasi tantangan di era Society 5. 0.

Dalam konteks bela negara, Pancasila memberikan arah bagi mahasiswa untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, menjaga persatuan, dan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan bangsa. Mahasiswa diharapkan mampu memahami esensi dari setiap sila Pancasila dan menerapkannya dalam tindakan nyata yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era digital. Sebagai contoh, sila ketiga, "Persatuan Indonesia," mengharuskan mahasiswa menjaga keutuhan bangsa, terutama dengan mencegah perpecahan yang disebabkan oleh penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.

Mahasiswa sebagai Agen Penggerak Bela Negara

Sebagai kelompok intelektual, mahasiswa memiliki peran strategis dalam memperkuat semangat bela negara di era society 5. 0. Beberapa peran utama mahasiswa dalam konteks ini mencakup:

1. Penyebaran Nilai-Nilai Kebangsaan Melalui Teknologi Digital

Mahasiswa berada di garis depan dalam penggunaan teknologi digital dan dapat memanfaatkan berbagai platform, seperti media sosial dan blog, untuk mendiseminasikan nilai-nilai kebangsaan. Konten edukatif mengenai Pancasila, sejarah bangsa, dan pentingnya bela negara dapat menarik perhatian generasi muda yang tumbuh di era digital.

Misalnya, mahasiswa bisa membuat kampanye kreatif berupa video pendek, infografis, atau podcast yang mengangkat relevansi Pancasila dalam konteks Society 5. 0. Dengan demikian, mereka tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya bela negara.

2. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan

Mahasiswa dapat berperan sebagai pendidik dalam komunitas mereka. Melalui program-program pengabdian masyarakat, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), mereka dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya semangat bela negara, menjaga keutuhan bangsa, serta memanfaatkan teknologi secara bijak.

Di era Society 5. 0, literasi digital menjadi bagian integral dari upaya bela negara. Mahasiswa dapat mengajarkan cara mengenali berita palsu, meningkatkan keamanan data pribadi, dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini sejalan dengan upaya membangun masyarakat yang tangguh, adaptif, dan patriotik.

3. Menjaga Persatuan Dalam Keberagaman

Indonesia, dengan keragaman budaya, suku, agama, dan bahasa yang kaya, memerlukan peran aktif mahasiswa dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman ini. Di era Society 5. 0, tantangan polarisasi sosial sering kali dipicu oleh penyalahgunaan teknologi, seperti penyebaran provokasi atau propaganda. Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Pancasila, mahasiswa tidak hanya berkontribusi pada penguatan bela negara, tetapi juga menciptakan lingkungan yang harmonis dan toleran di tengah masyarakat yang beragam.

Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus menjadi teladan dalam mempromosikan toleransi dan dialog antarbudaya. Mereka memiliki peran penting dalam memfasilitasi diskusi serta kegiatan lintas budaya yang dapat mempererat hubungan antarindividu dan kelompok. 

Inovator dalam Menciptakan Solusi untuk Masalah Sosial

Di era Society 5. 0, mahasiswa memiliki akses yang luas terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan memanfaatkan kreativitas dan inovasi, mereka dapat merumuskan solusi untuk masalah sosial yang tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, mahasiswa teknik bisa mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang berfungsi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sementara mahasiswa ilmu sosial dapat merancang program pemberdayaan komunitas yang memanfaatkan teknologi. Dengan menciptakan solusi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, mahasiswa bukan hanya menunjukkan semangat bela negara, tetapi juga mewujudkan nilai-nilai Pancasila, khususnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tantangan Mahasiswa dalam Meningkatkan Semangat Bela Negara 

Meskipun memiliki potensi yang besar, mahasiswa juga dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam melaksanakan peran bela negara di tengah kemajuan era Society

5. 0, beberapa di antaranya adalah:

1. Degradasi Nilai Kebangsaan

Pengaruh globalisasi seringkali menggeser perhatian generasi muda dari nilai-nilai kebangsaan menuju budaya asing. Untuk itu, mahasiswa perlu memperkuat identitas nasional mereka dengan menggali dan memperkenalkan kembali nilainilai lokal yang relevan, terutama melalui medium digital.

2. Ketergantungan pada Teknologi

Meskipun teknologi memberikan berbagai manfaat, penggunaannya yang berlebihan bisa menjadi tantangan tersendiri. Mahasiswa harus memastikan bahwa teknologi digunakan untuk mendukung produktivitas dan nilai-nilai moral, bukan menghambat interaksi sosial dan kerja nyata.

3. Polarisasi Sosial

Di era digital, konflik horizontal sering kali meningkat akibat kurangnya literasi digital dan penyebaran hoaks. Oleh karena itu, mahasiswa harus menjadi penggerak utama dalam mendidik masyarakat mengenai cara menghindari dan melawan dampak negatif dari polarisasi ini.

Membangun Kesadaran Kolektif di Era Society 5. 0
Untuk mengatasi tantangan itu, mahasiswa perlu mengembangkan pendekatan yang menyeluruh. Pertama, kolaborasi antarmahasiswa dari berbagai disiplin ilmu harus dipererat, guna mendorong terciptanya solusi inovatif yang bersifat multidimensional. Kedua, mereka juga perlu membangun jaringan kerjasama dengan  berbagai  pihak,  termasuk  pemerintah,  organisasi  masyarakat  dan perusahaan teknologi, agar dampak dari program-program bela negara yang mereka jalankan menjadi lebih luas.

Selain itu, mahasiswa harus terus melatih kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan empati sosial. Dengan pemahaman yang mendalam tentang kondisi masyarakat, mereka dapat merancang program-program yang lebih relevan dan berdampak. Kesadaran kolektif yang dijunjung oleh mahasiswa tidak hanya akan memperkaya semangat bela negara, tetapi juga membantu menciptakan masyarakat yang lebih adaptif dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global.

Kesimpulan

Mahasiswa memainkan peran strategis dalam mengimplementasikan nilai-nilai negara untuk meningkatkan semangat bela negara di era Society 5. 0. Sebagai agen perubahan, mereka dituntut untuk menerjemahkan nilai-nilai Pancasila menjadi tindakan yang nyata dan menjawab kebutuhan masyarakat. Dengan mengandalkan teknologi digital, pemberdayaan komunitas, menjaga persatuan, dan berinovasi, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak utama dalam membangun semangat kebangsaan yang tangguh.

Namun, peran ini tidak lepas dari beragam tantangan yang memerlukan komitmen, kerjasama, dan inovasi berkelanjutan. Dengan semangat juang yang tinggi dan integritas yang kokoh, mahasiswa dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan di era society 5. 0. Melalui peran aktif mereka, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, dan bermartabat dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun