Mohon tunggu...
She La
She La Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Literasi Digital Dalam Bidang Ekonomi

11 Juni 2023   18:55 Diperbarui: 12 Juni 2023   21:23 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital yang terus berkembang, literasi digital telah menjadi suatu keahlian yang sangat penting untuk berhasil dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi. Literasi digital melibatkan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan perangkat digital, mengakses informasi secara online, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Meskipun literasi digital memiliki banyak dampak positif dalam bidang ekonomi, tidak dapat diabaikan bahwa ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan membahas dampak positif literasi digital dalam bidang ekonomi, menggambarkan bagaimana hal tersebut mendorong pertumbuhan dan inklusi ekonomi dan dampak negatif literasi digital dalam bidang ekonomi, mengidentifikasi tantangan dan potensi ancaman yang mungkin timbul.

1.Dampak positif

  •  Akses Global ke Pasar dan Informasi:

Dengan tingkat literasi digital yang tinggi, individu dan perusahaan dapat memanfaatkan akses global ke pasar dan informasi. Internet dan teknologi digital memungkinkan pelaku ekonomi untuk menjelajahi pasar internasional, mengakses platform e-commerce, dan bermitra dengan rekan bisnis di seluruh dunia. Literasi digital yang kuat memberikan kesempatan untuk mengumpulkan informasi tentang tren ekonomi, analisis pasar, dan peluang bisnis. Dengan akses ini, pelaku ekonomi dapat membuat keputusan yang lebih baik, berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang pasar global dan persaingan yang ada.

  • Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas:

Literasi digital memungkinkan pelaku ekonomi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai aspek bisnis. Dengan memanfaatkan perangkat lunak dan aplikasi bisnis yang tepat, proses administrasi, manajemen inventaris, pemasaran, dan layanan pelanggan dapat dioptimalkan. Automatisasi dan integrasi teknologi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, literasi digital membantu dalam mengadopsi teknologi lanjutan seperti kecerdasan buatan dan analitik data, yang dapat menghasilkan wawasan bisnis yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas.

Salah satu dampak paling signifikan dari literasi digital adalah pemberdayaan ekonomi inklusif. Literasi digital memainkan peran penting dalam mengurangi kesenjangan digital dan menciptakan kesempatan yang sama bagi individu yang sebelumnya terpinggirkan. Dalam ekonomi digital, akses ke internet dan keterampilan digital menjadi kunci untuk memperoleh pekerjaan, mengembangkan bisnis kecil, atau berpartisipasi dalam pasar online. Melalui literasi digital, individu yang sebelumnya tidak memiliki akses ke sumber daya ekonomi dapat terlibat dalam aktivitas ekonomi yang lebih luas.

  • Inovasi dan Kewirausahaan:

Literasi digital juga mendorong inovasi dan kewirausahaan. Dengan literasi digital yang kuat, individu dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif, serta memanfaatkan platform online untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Selain itu, mereka dapat mencari pendanaan melalui crowdfunding dan terhubung dengan jaringan profesional yang relevan. Literasi digital memungkinkan individu untuk mengidentifikasi peluang baru dalam pasar digital yang terus berkembang, sehingga mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

2.Dampak negatif

Salah satu dampak negatif literasi digital dalam bidang ekonomi adalah terciptanya kesenjangan digital. Meskipun internet dan teknologi digital menawarkan peluang ekonomi yang luas, tidak semua orang memiliki akses atau pemahaman yang memadai tentang literasi digital. Hal ini menyebabkan kesenjangan antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan digital dengan mereka yang tidak. Kesenjangan ini dapat memperburuk ketimpangan ekonomi dan menyebabkan eksklusi dari peluang ekonomi yang muncul dalam era digital.

  • Keamanan dan Privasi:

Dalam ekonomi digital, keamanan dan privasi menjadi isu yang krusial. Literasi digital yang rendah dapat meningkatkan risiko penipuan, pencurian identitas, serangan siber, dan pelanggaran privasi. Individu dan perusahaan yang tidak memahami praktik keamanan digital yang tepat rentan terhadap serangan yang dapat merugikan secara finansial dan reputasi. Selain itu, kekhawatiran privasi yang berkaitan dengan pengumpulan data oleh perusahaan dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan menghambat pertumbuhan ekonomi digital.

  • Perubahan dalam Permintaan Tenaga Kerja:

Kemajuan teknologi digital, seperti otomatisasi dan kecerdasan buatan, memiliki dampak signifikan pada permintaan tenaga kerja. Beberapa pekerjaan tradisional dapat tergantikan oleh mesin atau algoritma, sementara pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan digital muncul. Tantangan bagi individu dengan literasi digital rendah adalah adaptasi terhadap perubahan ini. Jika tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi, individu tersebut mungkin menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan atau mengalami devaluasi keterampilan yang dimiliki.

  • Ketidakadilan dalam Akses dan Kontrol Data:

Dalam ekonomi digital, data menjadi aset yang sangat berharga. Namun, individu dan perusahaan dengan literasi digital rendah mungkin tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk mengelola, mengontrol, atau memanfaatkan data mereka dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam akses dan penggunaan data, di mana beberapa entitas memiliki keunggulan dan kekuatan ekonomi yang lebih besar dalam memanfaatkan data tersebut. Ketidakadilan ini dapat memperkuat kesenjangan ekonomi yang ada dan memperburuk ketidaksetaraan.

3.Kesimpulan

Literasi digital memiliki dampak positif yang signifikan dalam bidang ekonomi. Dengan kemampuan untuk mengakses informasi dan pasar global, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, mendorong inklusi ekonomi, serta memicu inovasi dan kewirausahaan, literasi digital menjadi kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi individu, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk memprioritaskan pengembangan literasi digital sebagai investasi penting untuk masa depan ekonomi yang sukses dan inklusif.

Meskipun literasi digital memiliki dampak positif yang signifikan dalam bidang ekonomi, penting untuk menyadari dampak negatif yang mungkin timbul. Tantangan seperti kesenjangan digital, keamanan dan privasi, perubahan dalam permintaan tenaga kerja, serta ketidakadilan dalam akses dan kontrol data memerlukan perhatian serius. Dalam rangka memaksimalkan manfaat literasi digital, penting untuk mengembangkan strategi yang mengatasi tantangan ini melalui pendidikan, kebijakan, dan upaya kolaboratif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara luas.

4.Sumber

Sumber: World Bank. (2021). The Digital Economy in Southeast Asia: Strengthening the Foundations for Future Growth. Diakses pada 8 Juni 2023 dari https://www.worldbank.org/en/region/eap/publication/the-digital-economy-in-southeast-asia-strengthening-the-foundations-for-future-growth

Sumber: McKinsey Global Institute. (2019). The Digital Future of Work: What Skills Will Be Needed? Diakses pada 8 Juni 2023 dari https://www.mckinsey.com/featured-insights/future-of-work/the-digital-future-of-work-what-skills-will-be-needed

Sumber: European Commission. (2020). Digital Skills and Jobs: How Digital Skills Can Boost Employment, Growth, and Innovation. Diakses pada 8 Juni 2023 dari https://ec.europa.eu/digital-single-market/en/digital-skills-jobs-how-digital-skills-can-boost-employment-growth-and-innovation

Sumber: United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). (2020). Digital Economy Report 2020. Diakses pada 8 Juni 2023 dari https://unctad.org/system/files/official-document/der2020_en.pdf

Sumber: International Telecommunication Union. (2021). Measuring Digital Development: ICT Price Trends 2021. Diakses pada 8 Juni 2023 dari https://www.itu.int/en/ITU-D/Statistics/Documents/publications/mdd-2021/MDD-2021-Vol1-C2-EN.pdf

Sumber: Deloitte. (2022). Data Privacy in a Digital World: Protecting Individual Privacy in the Era of Big Data. Diakses pada 8 Juni 2023 dari https://www2.deloitte.com/global/en/pages/risk/articles/data-privacy-in-digital-world.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun