Mohon tunggu...
Sheirly Eferda
Sheirly Eferda Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Topik konten yang sedang saya gemari sekarang adalah bisnis dan digital serta dunia kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Waspada Banjir! Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Waspada

27 Mei 2023   19:24 Diperbarui: 27 Mei 2023   19:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo everybody, Menurut kalian banjir itu apa sih ?

Banjir adalah bentuk daratan yang terendam oleh air yang melimpah dan berlebih yang nantinya akan kembali surut, sehingga air yang melimpah tersebut hanya bersifat sementara waktu. Selain itu banjir merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh buruknya serapan tanah suatu wilayah dan perwilayahan karena daerah tersebut gersang atau jumlah curah hujan yang berlebih sehingga wilayah tersebut tidak memiliki daya serap yang cukup. Setiap tahun bencana banjir besar banyak terjadi di daerah dataran rendah di Asia. Demikian pula halnya dengan bencana banjir di Indonesia. Meningkatnya bencana alam yang terjadi bisa dikarenakan oleh pembangunan yang tidak berlanjut. Selain itu ada perubahan iklim global, khususnya curah hujan, juga penggunaan lahan, pemanfaatan bantaran sungai untuk pemukiman dan industri, kerusakan DAS yang juga  merupakan faktor penyebab banjir. Banjir dengan kondisi demikian sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia, dimana sebagian kota berada di dataran banjir dan dataran rendah, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan kota lainnya.

Dampak yang ditimbulkan akibat banjir apa aja sih?

Banyak dampak yang dapat disebabkan oleh hujan di Wilayah Indonesia, secara umum dampak banjir dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Dampak langsung cenderung lebih mudah dianalisis dan diprediksi daripada dampak tidak langsung. Seperti suatu kawasan yang rusak akibat banjir yang dapat menghanyutkan rumah sehingga menimbulkan korban luka-luka maupun meninggal. Banjir juga dapat merusak tatanan transportasi darat seperti (bus, truk, mikro) dan membuat rute yang seharusnya dekat menjadi jauh karena menghindari genangan air, sehingga akan banyak memakan banyak waktu di perjalanan. Dalam kerusakan lingkungan terdapat rumah warga yang ikut rusak, sehingga menyebabkan warga harus mengungsi di wilayah yang lebih aman. Selain itu, banyak petani tambak dan sawah yang terancam bangkrut karena tambaknya yang mengalami gagal panen dikarenakan banjir yang menggenangi lahan pertanian. Dampak tidak langsung dapat berupa beberapa sekolah banyak yang diliburkan akibat banjir yang menyebabkan timeline yang seharusnya sudah terlaksanakan akhirnya harus diundur dan siswa banyak tertinggal materi dibanding sekolah lainnya.

Lalu kegiatan apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi banjir? 

Mengingat banjir di Indonesia sudah menjadi hal yang wajar maka upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi dampaknya, yaitu dapat dilakukan secara struktural dan nonstruktural. Upaya struktural dapat berupa menormalisasi sungai, pembangunan waduk pengendali banjir, pengurangan debit puncak banjir, dan sebagainya. Upaya ini dapat dilakukan di beberapa daerah yang rawan banjir. Selain itu juga dapat melakukan upaya berupa early warning system supaya pihak yang terkait dapat melakukan antisipasi sejak dini sehingga dampaknya tidak terlalu merugikan warga. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan setiap rumah warga dibangun sumur resapan sehingga air yang datang dari turunnya hujan bisa langsung terserap ke tanah dan tidak menimbulkan genangan.

Upaya non-struktural yang dapat dilakukan berupa penyesuaian dan pengaturan kegiatan manusia supaya harmonis dan serasi dengan lingkungan. Seperti pengaturan maupun pengendalian penggunaan lahan atau tata ruang, penegakan peraturan/hukum, pengawasan penyuluhan kepada masyarakat dan lainnya. Selain itu, ada pengendalian banjir dan dampaknya dapat dilakukan melalui tiga pendekatan utama yaitu memindahkan penduduk yang biasa atau akan terkena banjir, memindahkan banjirnya, dan mengkondisikan penduduk hidup bersama dengan banjir. Dari tiga pendekatan tersebut yang sering dilakukan adalah dengan mengendalikan banjirnya dan membiasakan penduduk untuk hidup bersama banjir. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun kolam retensi dan pengerukan sungai untuk normalisasi sungai, pembuatan tanggul penahan banjir. Dalam upaya yang telah disebutkan terkadang ada warga yang menentangnya karena mereka harus pindah atau relokasi ke wilayah lain. Perencanaan tata ruang wilayah dan kota serta upaya kerjasama berbagai pihak dan daerah diharapkan dapat berkontribusi dalam pengelolaan bencana banjir khususnya memperkecil kemungkinan dampak negatif yang terjadi serta memanfaatkan potensi dan peluang yang tersedia di kawasan bencana banjir dengan tetap memperhatikan kondisi masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun