Mohon tunggu...
Sheilla Fauzia
Sheilla Fauzia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Saya adalah mahasiswi semester akhir di Universitas Pendidikan Indonesia. Sejak dulu, saya tertarik pada dunia kreatif, salah satunya menulis. Platform ini saya gunakan untuk menuangkan karya tulis saya, semoga dapat disukai oleh pembaca semua.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Budaya Berkebaya: Hidupkan Kembali Pakaian Tradisional

1 Desember 2022   16:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   16:43 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keshya Valerie menggunakan kebaya dan kain batik dalam instagramnya @keshyavlr

Tren berkain mulai meningkat sejak tahun 2020 terutama di kalangan anak muda. Generasi muda mulai menggunakan kain dengan dipadukan berbagai macam pakaian, mulai dari formal hingga kasual. 

Pada dasarnya, penggunaan kain merupakan pakaian sehari-hari masyarakat Indonesia pada zaman dulu. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan kain mulai tergerus zaman dan berganti oleh pakaian-pakaian modis. 

Selain tren berkain, kini  generasi muda kembali membawa tren berkebaya. Mengulik sedikit sejarah kebaya, kebaya merupakan pakaian tradisional yang berasal dari Tiongkok, lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatra, dan Sulawesi ratusan tahun lalu. 

Pada awalnya—sebelum tahun 1600, kebaya hanya digunakan oleh masyarakat konglomerat saja, tetapi lama-kelamaan kebaya berubah menjadi pakaian yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sejak pertengahan tahun 2022, mulai banyak kalangan muda yang menghiasi lini masa berbagai sosial media dengan pakaian kebaya yang dihisasi berbagai sulaman warna. Jenisnya pun beragam, mulai dari kebaya kutu baru, kebaya encim, kebaya indo, kebaya kartini, kebaya bali, kebaya bandung, hingga brokat.

Kebaya kutu baru milik salah satu penjual kebaya melalui instagram @ra__ha__yu 
Kebaya kutu baru milik salah satu penjual kebaya melalui instagram @ra__ha__yu 
Kebaya cocok untuk digunakan ke berbagai acara, mulai dari acara formal hingga non-formal. Pakaian tradisional ini memiliki sifat yang unik karena dapat dipadukan dengan berbagai celana atau rok seperti kain batik, celana bahan, bahkan celana jeans. 

Dilansir dari KLIKTIMES.COM, dalam gelar wicara “Kebaya, Identitas Bangsa Menuju Warisan Dunia”, Reisa Broto Asmoro mengatakan, “Kalau mau lebih modern, bisa dipadankan dengan rok plisket, jeans untuk jalan-jalan ke mal. Kalau ke kantor bisa dengan rok atau celana kerja yang lebih resmi, tergantung acaranya.” 

Melihat pesatnya perkembangan kebaya, banyak perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba turut mengangkat fashion ini. Tak hanya perusahaan, tetapi juga desainer yang berdikari. Mereka berusaha menciptakan branding bahwa kebaya bukanlah suatu pakaian kuno, melainkan pakaian yang timeless dan unik.

Keshya Valerie menggunakan kebaya dan kain batik dalam instagramnya @keshyavlr
Keshya Valerie menggunakan kebaya dan kain batik dalam instagramnya @keshyavlr
Melihat tren positif gerakan menggunakan kebaya, ini merupakan sesuatu yang layak dipertahankan. Adanya inovasi-inovasi kebaya yang terus berkembang juga merupakan suatu kemajuan di bidang fashion. 

Dengan begitu, masyarakat akan terus menggandrungi pakaian tradisional ini sehingga kebaya akan terus dikenal sebagai identitas budaya yang tak lekang oleh waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun