Untuk mencegah DBD, beberapa langkah pencegahan ini dapat dilakukan, seperti menguras tempat penampungan air, menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, menjaga kebersihan rumah, menggunakan lotion anti nyamuk sebelum tidur, melakukan penyemprotan nyamuk atau fogging seacra rutin atau setidaknya setelah terdapat warga yang terjangkit DBD, gunakan pakaian berwarna terang saat tidur, serta hindari menggantung pakaian di tempat-tempat yang gelap.
Selain itu pemerintah kini juga mulai menerapkan inovasi nyamuk wolbachia yang dapat mengurangi penyebaran virus dengue. Wolbachia adalah bakteri alami pada 60 persen serangga. Bakteri wolbachia tidak menginfeksi manusia atau vertebrata yang lain, sehingga tidak dapat menyebabkan manusia atau hewan sakit. Wolbachia dalam tubuh nyamuk aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue sehingga dapat mengurangi kemampuan nyamuk tersebut sebagai penular demam berdarah. Nyamuk wolbachia ini dapat dipastikan aman karena telah melalui proses penelitian cukup panjang yang melibatkan banyak ahli di bidangnya. Penyebaran nyamuk wolbachia ini sendiri telah dilakukan di lima kota yang menjadi Pilot Project, yaitu Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. Uji coba nyamuk wolbachia sendiri pertama kali dimulai di Yogyakarta pada tahun 2016-2020. Dilansir dari Kemenkes, hasilnya nyamuk wolbachia ini berhasil menurunkan hingga 77 persen kasus DBD, bahkan perawatan di Rumah Sakit juga berhasil turun hingga 86 persen.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H