Menurut WHO (2023), sekitar 1,19 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas, kematian tersebut paling banyak terjadi pada anak-anak dan dewasa muda (usia 5--29 tahun). Lebih dari separuh korban merupakan pengguna jalan, seperti pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara motor. Menurut BAPPEDA DIY tahun 2024, jumlah kecelakan lalu lintas di Yogyakarta mencapai 5.307 kejadian dengan korban meninggal 53, korban luka ringan 3.034, dan korban luka berat 62 jiwa.
Menurut penuturan warga Kasihan Bantul, kebanyakan kecelakaan terjadi disekitar jalan Abimanyu "Mungkin karena ketidakhati-hatian para pengendara yang melintasi jalan terutama para mahasiswa" ujar warga setempat. Korban mengalami luka-luka dan memerlukan penanganan segera akan tetapi tidak ada warga yang memahami cara pertolongan pertama pasca kecelakaan yang harus diberikan kepada korban di tempat kejadian untuk mencegah risiko cedera yang parah.
Warga Kasihan Bantul juga menuturkan "Biasanya jika terjadi kecelakaan tindakan yang dilakukan oleh warga yang melihat adalah langsung membawa ke rumah sakit PKU Gamping yang dekat dengan lokasi kejadian"
Menurut dosen keperawatan UMY, Ibu Yuni Astuti, M. Kep., Ns., Sp. Kep. Mat "Orang awam sebaiknya paham terkait penanganan pertama pada korban kecelakaan, karena penanganan awal akan berpengaruh terhadap prognosis dari korban kecelakaan."
Menurut penelitian Sumadi et al., (2020) dampak dari rendahnya tingkat pengetahuan terkait pertolongan pertama pada kecelakaan terhadap penanganan fraktur yang bisa salah penanganan pada fraktur cervical bisa menyebabkan tinggi resiko kematian atau bisa terlambat diberikan penanganan pada fraktur femur bisa menyebabkan pendarahan, syok dan bisa menyebabkan tinggi resiko kematian.
Hasil penelitian Saputra et al., (2023) terdapat beberapa faktor penyebab kecacatan hingga kematian yang disebabkan oleh pemberian pertolongan pertama yang kurang tepat pada korban seperti pertolongan pada luka terbuka, patah tulang, sesak napas hingga pendarahan, hal ini kebanyakan masyarakat awam tidak mengerti cara melakukan pertolongan pertama.
Penanganan kecelakaan yang tepat dapat dilakukan dengan SABAR yaitu seperti berikut:
S - Segera amankan diri dan korban dari bahaya lebih lanjut: Pastikan area sekitar aman sebelum memberikan pertolongan agar tidak terjadi risiko tambahan bagi diri sendiri atau korban.
A - Aktifkan bantuan medis: Segera hubungi layanan darurat di nomor 119 untuk mendapatkan bantuan medis lebih lanjut.
B - Berikan rangsangan untuk memeriksa respons korban: Coba berikan rangsangan dan perhatikan apakah korban memberikan respons. Hal ini membantu menentukan apakah korban dalam keadaan sadar atau tidak.
A - Amankan jalan napas korban: Periksa jalan napas korban dan pastikan tidak ada hambatan. Jika korban tidak bernapas, segera lakukan CPR untuk mengembalikan fungsi pernapasan.
R - Redakan perdarahan dan stabilkan patah tulang: Berikan tekanan pada luka untuk menghentikan perdarahan dan stabilkan area yang dicurigai mengalami patah tulang. Pastikan korban tidak banyak bergerak untuk mencegah cedera lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H