Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim.Â
Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi’ah.
Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M). Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawi di kota Tabriz.Â
Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat menguasai seluruh wilayah Persia dan bagian timur Bulan sabit subur (Fortile Crescent). Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai beberapa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M).
Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik. Kemajuan lain adalah sebagai berikut :
- Bidang Ilmu Pengetahuan dalam sejatah Islam bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang berperdaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila pada masa Kerajaan Safawi tradisi keilmuan ini terus berlanjut. Ada beberapa ilmuwan yang selalu hadir di majelis istana, yaitu Baha Al-Din Al Syaerazi, generalis ilmu pengetahuan, Sadar Al-din, filosof dan Muhammad Baqir ibn Muhammad Damad, filosof, ahli sejarah, teolog. Dalam bidang ini kerajaan Safawi boleh dikatakan lebih berhasil dari dua kerjaaan besar Islam lainnya pada masa yang sama.
- Bidang Agama Syiah menjadi ajaran resmi negara, dengan tokohnya Shah Ismail yang dijuluki raja orang-orang Syi’ah. Pada masa Abu Sa’id wilayah Persia sudah mulai tertanam ajaran Syi’ah secara menyeluruh. Dan pada masa Shah Abbas I berkuasa, kota Qum telah menjadi pusat penelitian Mazhab Syiah terbesar pada saat itu. Tidak mengherankan pada masanya kerajaan Safawi menjadi pusat dari sumber penyebaran ajaran Syiah ke seluruh dunia. Kesenian kerajaan Safawi dapat disejajarkan dengan peradaban-peradaban agung di belahan dunia lainnya seperti Mongol dan Turki. Salah satu yang terkenal adalah bangunan yang masyhur dengan nama Cehel Sultun yang berada di atas empat puluh pilar yang kokoh.
Â
3. KERAJAN MUGHAL DI INDIA
Kerajaan Mughal di India, merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di dunia yang menghiasi sejarah umat Islam, pada periode abad pertengahan. Pendiri kerajaan ini adalah Zahirudin Muhammad, dikenal dengan Babur. Ia putra dari Miransah, putera ketiga dari Timur Lank.Pada tahun 1525M hanya dengan mengandalkan 13.000 orang tentara dan meriam Babur dapat menaklukan Punjab.
Setelah berhasil menaklukan Punjab, membuka jalan untuk meneruskan serangan ke Delhi. Pada 21 April 1526 M, terjadilah peperangan dahsyat di Panipat, Sultan Ibrahim mempertahankan negeri bersama 100.000 tentara dan 1000 kendaraan gajah. Namun Babur mampu memenangkan pertempuran karena ia menggunakan senjatu api berupa meriam, dan akhirnya Sultan Ibrahim gugur bersama 25.000 pasukannya.
 Dengan ditaklukannya Sultan Ibrahim, maka terbukalah kesempatan bagi Babur untuk mendirikan kerajaan Mughal di India. Setelah Humayun putera sekaligus penerus dari Babur berhasil merebut kembali wilayah Mughal yang sempat dikuasai Samar Khan. Mughal mengalami puncak kejayaan pada masa Muhammad, putera Humayun yang diangkat dengan gelar Abu Fath Jalaluddin dan gelar yang paling terkenal adalah Sultan Akbar Agung. Ia menjadi raja terbesar di antara raja-raja Mughal di India. Kekuasaannya hampir seluruh wilayah anak benua India.
kerajaan Mughal selain mengalami perkembangan di bidang politik, juga mengalami perkembangan di bidang agama dan peradaban.