Mohon tunggu...
Sheila Turrohmah
Sheila Turrohmah Mohon Tunggu... Guru - PGMI

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Aliran Progresivisme

29 Mei 2020   12:38 Diperbarui: 29 Mei 2020   12:41 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum wr. Wb

Saya selaturrohmah akan memberikan sedikit pengetahuan saya tentang filsafat Pendidikan aliran progresifisme yang di dalam nya berupa pengertian filsafat progresifisme, kurikulum pendidikan, dan juga tokoh tokohnya. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu. 

A. Pengertian progresifisme

Progresifisme merupakan teori yang muncul karena reaksi pada pendidikan tradisional yang lebih mengarah pada cara pengajaran yang formal. Prinsip teori ini yaitu peran guru hanya sebagai fasilitator, mendidik dan mengarahkan. Jadi yang peran di dalam proses belajar itu lebih mengarah pada siswa. Tujuan nya yaitu agar seorang siswa dapat lebih aktif dan tidak menjadi anak yang pasif terutama di dalam kelas. 

Kurikulum yang tepat adalah seorang siswa yang mempunyai nilai edukatif. Dan sekolah yang baik adalah sekolah yang sungguh sungguh dalam semua jenis mata pelajaran. 

B. Tokoh filsufnya

1. Wilian James 

Wilian James menegaskan agar fungsi otak atau fikiran itu dipelajari sebagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan. Jadi yang menjadi peran utama menurut beliau adalah otak atau fikiran. 

2.john Dewey

John Dewey pendapat di dalam teorinya bahwa sekolah adalah progresifisme yang lebih menekankan pada anak dikik dan minatnya dari pada mata pelajarannya sendiri. Dapat di simpulkan bahwa seorang guru itu lebih aktif dalam melihat perserta didik agar dia tau siswa tersebut lebih berminat pada materi yang mana. 

3. Hans Vayhinger

Ia berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Dan persesuaian dengan objeknya tidak mungkin di buktikan. 

Terimakasih telah membacanya.. Sekian

W assalamu'alaikum wr. Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun